Hingar bingar politik di masa Pilpres kali ini barangkali adalah yang paling seru sejak era reformasi. Â Riuh gempita pembicaraan tentang jagoan masing-masing dalam Pilpres membahana di media, media sosial, hingga perbincangan di warung kopi, kantin bahkan di sela-sela makan siang di kantor.
Kampanye negatif banyak menyerang kandidat nomor 1, Prabowo - Hatta. Â Prabowo sendiri saya nilai cukup tenang dalam menghadapi isu negatif yang menyerang dirinya. Â Fokus pada program, itulah yang dilakukan oleh Prabowo - Hatta.
Sedangkan, prestasi Prabowo seolah terlupakan oleh media dan juga kita. Â Saya ingin ingatkan kembali upaya Prabowo Subianto dalam mendampingi dan membebaskan Wilfrida, TKW asal Nusa Tenggara yang dituduh membunuh majikannya.
Sungguh malang nasib Wilfrida. Wilfrida merupakan korban perdagangan manusia karena ia bekerja sebagai TKI ke Malaysia bukan melalui jalur resmi. Â Dalam usia yang sangat muda (belum genap 17 tahun saat diberangkatkan di tahun 2010), Wilfrida memiliki majikan yang dikabarkan pemarah dan suka memukul. Â Saat membela diri dari pukulan majikan itulah, Wilfrida mendorong majikannya sehingga terjatuh dan akhirnya meninggal. Â Meskipun kematian majikannya bukan suatu kesengajaan, Wilfrida terancam hukuman mati.
Pemerintah Indonesia dianggap lambat merespon kejadian ini. Â Perlu diketahui bahwa Wilfrida telah ditahan selama 3 tahun di Kelantan sejak Desember 2010. Sejak ditahan, Wilfrida jarang ditemui pewakilan KBRI di Malaysia. Pengacara yang ditunjuk KBRI hanya menemuinya beberapa saat sebelum sidang.
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam menyelamatkan Wilfrida?
1. Menemui Wilfrida langsung ke penjara tempat ia ditahan.
Pada tanggal 14 September 2013 Prabowo menemui  di penjara Pengkala Chepa, Kota Baru, Negeri Kelantan, Malaysia.  Beliau bertemu langsung dengan Wilfrida dan mendengarkan keluh kesah serta kesulitan yang dialaminya.  Patut dicatat bahwa Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar baru bergerak  ke Malaysia tanggal 26 September 2013, 12 hari setelah Prabowo berangkat.
2. Konsisten mendampingi Wilfrida selama menunggu Persidangan
Tidak hanya itu, pada tanggal 16 November 2013 Prabowo kembali ke Malaysia untuk melanjutkan memberikan pendampingan bagi Wilfrida, sekaligus melobi beberapa pejabat Malaysia yang ia kenal terkait kasus Wilfrida.
3. Membiayai pengacara lokal handal untuk Wilfrida