Bahasa bukan saja menjadi alat komunikasi tetapi juga mencerminkan dan mengekspresikan ciri suatu bangsa. Sebagai negara yang memiliki ragam budaya perlu adanya upaya untuk melestarikan bahasa daerah dari berbagai daerah di Indonesia,seperti slogan ajakan dari Kemendikbud "Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Pelajari Bahasa Asing.Â
Kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini setiap orang termasuk juga para pelajar akan mengetahui berbagai wawasan, ilmu dan budaya dari daerah luar. Bahasa daerah sebagai warisan dan identitas suatu warga maka perlu adanya upaya pelestarian bahasa daerah mulai dari ranah keluarga, masyarakat dan sekolah agar bahasa daerah tidak punah.  Saat ini banyak penutur bahasa daerah yang telah beralih menjadi penutur aktif  bahasa lainnya dan meninggalkan bahasa daerah atau hanya mampu berbicara menggunakan bahasa Indonesia saja (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa).Â
Melalui platfrom episode ke - 17 Merdeka Mengajar tentang Revitalisasi Bahasa Daerah, program ini sudah menggema di seluruh nusantara sebagai langkah awal untuk mengembalikan rasa bangga kepada para penutur bahasa daerah akan bahasanya termasuk para pelajar sebagai tunas - tunas penutur bahasa ibu.Â
SMP Negeri 6 Sentani merupakan salah satu sekolah yang berlokasi di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua tepatnya di distrik Sentani Timur. Sekolah ini terlibat aktif dalam program revitalisasi tunas bahasa ibu yakni Bahasa Sentani melalui berbagai langkah konkret di sekolah. Pertama, melibatkan guru utama dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek) revitalisasi tunas bahasa ibu (Bahasa Sentani) yang dilaksanakan oleh Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Balai Bahasa Provinsi Papua. Kedua, melaksanakan pembelajaran bahasa Sentani sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah. Ketiga, membudayakan salam dan sapa menggunakan bahasa Sentani di sekolah. Keempat, memajang berbagai kosakata dalam bahasa Sentani di area sekolah
Kelima, menggunakan atribut daerah (mahkota) setiap hari Kamis oleh seluruh warga sekolah. Keenam, mengikutsertakan pelajar dalam kegiatan lomba seperti cerpen, puisi,pantun, menyanyi dan tarian pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa di tingkat daerah dan nasional.
Upaya ini juga sebagai strategi dalam menanamkan nilai - nilai Profil Pelajar Pancasila dimensi Berkebhinekaan Global agar para pelajar mengenal dan menghargai budayanya serta berinteraksi dengan budaya lain yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H