Mohon tunggu...
Frans Asisi
Frans Asisi Mohon Tunggu... -

Entrepreuner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Membangun Koalisi tanpa Syarat, Kau bilang Mustahil

29 Juli 2014   18:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:55 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika Jokowi membangun koalisi tanpa syarat.. Kau bilang mustahil tanpa bagi-bagi kursi. Sementara Prabowo yg menjamin menteri utama..kau anggap wajar sebagai bagian dari kerja sama. Jokowi buka tiga Rekening sumbangan..kau katakan Jokowi itu pengemis. Tapi ketika Prabowo buka rekening sumbangan..kau katakan itu murni gotong royong.

Lalu..Jokowi harus bagaimana..atau kau yg harus bagaimana..?? Jokowi kalah pidato.. kau katakan ndeso.. lembek & tidak pantes jadi Presiden. Tapi kalau Prabowo kalah debat.. kau katakan “Jokowi curang..pasti soalnya bocor duluan” Jokowi ketemu Dubes.. kau katakan antek asing. Tapi jika Prabowo ketemu Dubes.. kau katakan “Itu hanya silaturahim”. Lalu..Jokowi harus bagaimana.. atau kau yg harus bagaimana..?? Jokowi naik pesawat sekali saja.. kau katakan “Yang biayai pasti cukong”. Padahal namanya keluar kota tidak mungkin naik becak. Sementara ketika Prabowo kemana- mana naik Jet & Helikopter..kau tidak pernah mempersoalkan. Jokowi Sholat..kau katakan Jokowi jual agama..bahkan Jokowi jadi imam pun dianggap tidak tau tata cara sholat.

Sementara jika foto Prabowo sholat..k au bilang “Ini contoh pemimpin yg Islami”. Padahal Prabowo sendiri tidak pernah jadi imam sholat. Lalu..Jokowi harus bagaimana..atau kau yg harus bagaimana..?? Kau dgn lantang katakan ibu Jokowi Nasrani. Padahal jelas2 ibu & saudara Prabowo yg Kristen kau diam saja & itu dianggap sebagai keluarga yg menghormati perbedaan. Jokowi Sholat Jumaat..kau katakan “pencitraan”. Tapi jika prabowo yg faktanya tidak sholat Jumaat..malah kau katakan “wajar musafir boleh di rukhsoh”. Lalu..Jokowi harus bagaimana..atau kau yg harus bagaimana..??

Jokowi & Megawati bertemu dgn Dubes Amerika..kau katakan “Antek asing”. Tapi kalau Hasyim adik Prabowo ngemis dukungan Amerika kau bilang “Wajar..kita harus menjalin komunikasi yg baik”. Jokowi bawah istri sendiri..kau katakan pamer & sok romantis. Tapi kalau Prabowo cipika- cipiki dgn mantan istrinya kau anggap wajar.Lalu..Jokowi harus bagaimana..atau kau yg harus bagaimana..?? Sekarang 7 lembaga survei memenangkan Jokowi ,”kau katakan itu karena ada afiliasi dan dibayar jokowi Tapi kl 4 lembaga Survei yg memenangkan Prabowo,kau bilang “itu yg paling benar” Lalu..Jokowi harus bagaimana..atau kau yg harus bagaimana..?? Lalu sekarang jokowi menang via Quick count kamu katakan yg paling benar real count. Lalu..Jokowi harus bagaimana..atau kau yg harus bagaimana..??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun