"Saat dieksekusi di hadapan regu tembak, Marco tak didampingi pastor. Padahal Romo Carolus sudah menghubungi pihak LP Nusakambangan untuk diizinkan mendampingi Marco. Namun tak ada respons dari LP Nusakambangan. Jauh hari sebelum dieksekusi, Romo Carolus juga sudah melakukan pendampingan. Ia menyayangkan Marco tak mendapatkan haknya seperti menerima Sakramen Tobat dan Komuni.“Inilah yang memicu hubungan antara Indonesia dan Brasil memburuk,” kata Romo Carolus.
http://indonesia.ucanews.com/2015/02/25/kisah-romo-carolus-pendamping-terpidana-mati-nusakambangan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H