Mohon tunggu...
Fransescorner
Fransescorner Mohon Tunggu... Guru - Penikmat kopi Flores Bajawa dengan motto : Start by doing what’s necessary; then do what’s possible; and suddenly you are doing the impossible

www.fransescorner.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah Pembelajaran yang Aku Ambil dari Corona dan Ketidakpastian

28 Mei 2020   09:29 Diperbarui: 28 Mei 2020   09:49 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2020 merupakan tahun yang luar biasa untuk saya dan keluarga. Di awal tahun, kami dilanda yang namanya banjir Jakarta sebanyak 4 kali dan semuanya masuk ke dalam rumah. 

Awalnya saya sangat kesal dan menyalahkan kenapa dulu sudah tidak banjir sekarang banjir lagi. Tidak lama berselang, Indonesia khususnya Jakarta dikejutkan dengan virus dahsyat yang bernama corona

Media - media baik cetak maupun elektronik mengatakan bahwa corona tidak akan masuk Indonesia pada awal kemunculan berita tersebut. Akhirnya selamat datang virus corona atau covid 19. Saya yang berprofesi seorang Guru akhirnya work from home (WFH) atau tepatnya teaching from home (TFH). 

Disini saya dan mungkin juga kebanyakan pihak marah, kesal dan menyalahkan kenapa begini dan begitu serta dihadapkan berbagai pertanyaan "bagaimana".  

Kenapa saya bilang pertanyaannya bagaimana ? Karena saya pribadi bertanya bagaimana kalau kemungkinannya ini, itu dan segala teori kemungkinan yang tidak jelas di kepala saya. 

Kejadian - kejadian di atas suka tidak suka, mau tidak mau akhirnya harus dihadapi. Sebelum saya melanjutkan tulisan saya ini, ijinkan saya mengingat kembali sebuah peristiwa mengenai kejadian lama kurang lebih begini ceritanya. 

Sekian tahun yang lampau, saya sempat mengusulkan beberapa ide khususnya mengenai pemelajaran online atau daring (dalam jaringan) namun saat itu singkat kata ide saya tidak didengar oleh pihak terkait khsususnya di dunia pendidikan. Kalau saat itu sudah ada MEME "disini kadang saya merasa sedih" maka itulah yang saya rasakan. 

Namun the show must go on bukan, saya tetap pada pendirian saya untuk mengembangkan ide saya itu setahap demi setahap sampai muncul website pribadi saya dan tentunya dibantu alumni alias murid - murid saya dulu. Banjir datang, corona datang dan banyak profesi termasuk Guru dituntut untuk online / daring. 

Berjibakulah saya dan mungkin juga kita semua untuk mempersiapkannya.  Seiring berjalannya waktu masih ada rasa yang saya sebut kesombongan diri, kenapa saya mengatakan kesombongan diri ? Karena sempat terbersit dipikiran saya seperti ini "apa gue bilang, sekarang mau ga mau online khan."

Segala upaya saya coba dalam TFH ini, dimulai dari membuat materi di powerpoint, belajar recording, belajar mengajar dengan media seperti googlemeet, youtube, googleclassroom, moodle, dan media lainnya. 

Disini saya trial error alias coba - coba dan tujuannya satu yaitu supaya bisa menyampaikan ilmu ini kepada siswa - siswi yang saya ajar dibidang Matematika. Apakah mudah dan mulus gaes ? Jawabannya adalah JELAS, jelas tidak gaes. Kalau mau diceritakan kendalanya pasti banyak dan saya tidak mau berbangga dengan itu karena diluar sana masih banyak rekan - rekan seprofesi saya yang lebih terkendala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun