Mohon tunggu...
Frans AZ
Frans AZ Mohon Tunggu... lainnya -

Masih terus belajar menulis...Forza Milan. twitter:@frans_az

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Di Bahrain, Timnas “Garudaku” Dipermalukan

29 Februari 2012   16:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:43 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK


Entah tahun berapa timnas sepakbola Indonesia mengalami kekalahan terbesar diajang internasional, namun sepengetahuan saya kebobolan 10 gol tanpa balas dari Bahrain menjadi rekor terbesar kekalahan Indonesia.

Pertandingan terakhir kualifikasi PPD 2014 grup E Zona Asia di Bahrain Natioanl Stadium (Rabu, 29/2/2012), antara tuan rumah Bahrain melawan Indonesia akan menjadi cacatan tersendiri dalam sejarah persepakbolaan Indonesia, dan kekalahan 10 gol tanpa balas dipertandingan tersebut akan sangat sulit dilupakan. Sejelek-jeleknya permainan timnas Indonesia sepertinya belum pernah mengalami kekalahan sebesar ini.

Dunia luar hanya tahu yang bertanding melawan Bahrain adalah timnas Indonesia. Versi mereka (lawan), kalau sudah level internasional tentunya dipanggil adalah pemain yang terbaik, bukan timnas versi IPL bukan pula versi ISL atau juga timnas versi lainnya.

Siapakah yang harus bertanggungjawab atas kekalahan ini, PSSI-kah ataukah KPSI?

Buat apa memilah-milah siapa yang salah, dua-duanya salah!. Sebab para petinggi-petinggi kedua lembaga yang mengaku sah sebagai pengelolah sepakbola Indonesia tersebut, telah mengorbankan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Akibat keegoisan mereka-mereka inilah, dan tertutupnya mata hati mereka-mereka, wajah Garuda semakin tercabik-cabik. Sadar atau tidak sadar mereka telah mempermalukan sepakbola Indonesia dilevel internasional

Pastinya esok pagi diberbagai media, mereka-mereka yang mengaku sebagai pengelolah sah sepakbola tanah akan saling menyalahkan dan sama-sama mencari kambing hitam atas kekalahan besar ini.

Saya hanya terdiam dan tertunduk lesu ketika gol demi gol terus mencabik gawang Garuda-ku, saat itu juga saya mencari jawaban. Sampai kapan kisruh sepakbola Indonesia buah dari keegoisan ini akan berakhir.

Salam

Frans. AZ (Rabu, 29/2/2012)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun