Bayangkan dua skenario. Dalam skenario pertama, ada seseorang dengan niat jahat, penuh perhitungan, dan memiliki strategi tersusun rapi. Orang ini memang sengaja menciptakan kerusakan, tetapi dia sadar akan konsekuensi dari tindakannya dan sering kali mempertimbangkan batasan tertentu. Dalam skenario kedua, ada seseorang yang tidak memiliki niat buruk, tetapi dia bertindak secara serampangan, tanpa memikirkan akibatnya, dan pada akhirnya menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Sekarang, pertanyaannya siapa yang lebih berbahaya?
Kebanyakan orang mungkin akan menjawab bahwa orang jahat lebih berbahaya karena mereka memiliki niat buruk. Tetapi jika dipikirkan lebih dalam, justru orang bodohlah yang sering kali menyebabkan kerusakan yang jauh lebih luas dan tak terduga. Mereka tidak berniat merugikan siapa pun, tetapi karena ketidaktahuan atau ketidakmampuan berpikir kritis, mereka bisa membuat keputusan atau melakukan tindakan yang membawa dampak fatal.
Fenomena ini bukan sekadar teori. Dalam sejarah, dalam politik, dalam kehidupan sosial, bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana kebodohan dapat menghasilkan kehancuran yang lebih besar daripada kejahatan yang disengaja.
Mengapa Orang Bodoh Lebih Berbahaya?
Dalam esainya yang terkenal, ekonom Italia Carlo M. Cipolla mengungkapkan teori tentang "Laws of Human Stupidity" atau "Hukum Kebodohan Manusia". Salah satu poin utama dari teorinya adalah bahwa orang bodoh lebih berbahaya daripada orang jahat karena mereka tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga tidak memperoleh keuntungan dari tindakan mereka sendiri.
Jika seseorang berbuat jahat, biasanya mereka melakukannya untuk keuntungan pribadi. Mereka mungkin merugikan orang lain, tetapi setidaknya ada tujuan yang jelas. Orang bodoh, di sisi lain, sering kali melakukan sesuatu yang merugikan diri mereka sendiri sekaligus menghancurkan orang lain di sekitarnya. Mereka bertindak tanpa logika, tanpa pertimbangan, dan tanpa pemahaman tentang konsekuensi dari perbuatan mereka.
Dampak Kebodohan dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu alasan utama mengapa kebodohan lebih berbahaya adalah karena sulit untuk diidentifikasi secara langsung. Jika seseorang melakukan kejahatan, kita bisa mengenali motifnya dan mengantisipasi tindakannya. Tetapi kebodohan sering kali datang dalam bentuk yang tidak mencolok, bahkan terkadang dalam bentuk niat baik yang salah arah.
Sebagai contoh, di dunia politik, seorang pemimpin yang jahat mungkin korup dan mengeksploitasi rakyatnya, tetapi seorang pemimpin yang bodoh bisa membuat kebijakan yang tidak masuk akal dan merugikan banyak orang tanpa menyadarinya. Sejarah telah mencatat banyak pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan bukan karena kecerdasan mereka, tetapi karena keberuntungan politik dan dukungan dari massa yang tidak berpikir kritis. Akibatnya, mereka menciptakan kebijakan yang merusak ekonomi, merusak institusi negara, dan memperburuk kehidupan masyarakat.