Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seni Melawan Fikiran Negatif

15 Januari 2025   20:07 Diperbarui: 15 Januari 2025   20:07 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita kelelahan menggunakan komputer.(tirachardz/ Freepik)

Fikiran negatif adalah bagian tak terelakkan dari pengalaman manusia. Mereka datang tanpa diundang, menyelinap ke dalam pikiran, dan sering kali merusak suasana hati serta produktivitas. Banyak dari kita yang merasa sulit untuk mengendalikan arus pemikiran ini, seolah-olah mereka memiliki kendali penuh atas diri kita. Namun, benarkah demikian? Apakah mungkin untuk melawan fikiran negatif dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih membangun? Jawabannya, ya. Tapi untuk mencapai itu, pemahaman yang mendalam tentang akar masalah dan strategi yang tepat sangatlah penting.

Memahami Fikiran Negatif

Fikiran negatif sering kali berakar dari cara otak kita memproses informasi. Psikologi modern menjelaskan bahwa otak manusia memiliki kecenderungan untuk memperhatikan ancaman lebih daripada peluang. Fenomena ini dikenal sebagai negativity bias, yakni kecenderungan otak untuk memprioritaskan hal-hal negatif karena mekanisme bertahan hidup. Di masa lalu, kecenderungan ini membantu nenek moyang kita menghindari bahaya. Namun, di era modern, di mana ancaman fisik jarang terjadi, kecenderungan ini justru menjadi beban.

Misalnya, saat kamu membuat kesalahan kecil di tempat kerja, fikiran negatif seperti "Saya pasti dianggap tidak kompeten" atau "Saya selalu melakukan kesalahan" mungkin muncul. Padahal, kesalahan kecil tersebut bisa jadi tidak memiliki dampak signifikan terhadap kariermu. Ini menunjukkan bahwa fikiran negatif sering kali memperbesar masalah yang sebenarnya kecil atau bahkan tidak nyata.

Selain itu, pengalaman masa lalu juga berperan besar dalam membentuk pola pikir negatif. Trauma, kegagalan, atau kritik yang berulang dapat meninggalkan jejak mendalam di bawah sadar, yang kemudian menjadi "suara dalam kepala" yang meragukan kemampuanmu atau menakut-nakuti dengan skenario terburuk.

Dampak Fikiran Negatif terhadap Kehidupan

Ketika fikiran negatif dibiarkan berkembang tanpa kendali, dampaknya bisa sangat luas. Secara mental, fikiran ini dapat menimbulkan stres kronis, kecemasan, hingga depresi. Stres yang berkepanjangan juga berdampak pada kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan tidur, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Tidak hanya itu, fikiran negatif juga memengaruhi hubungan sosial. Orang yang terjebak dalam pola pikir negatif cenderung mudah merasa tersinggung, sulit percaya pada orang lain, atau bahkan menarik diri dari interaksi sosial. Akibatnya, mereka kehilangan dukungan sosial yang sebenarnya sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.

Dari sisi produktivitas, fikiran negatif sering kali menjadi penghalang besar. Ketika kamu terlalu fokus pada kemungkinan gagal atau ketakutan akan kritik, kamu mungkin menunda-nunda pekerjaan atau bahkan menyerah sebelum mencoba. Hal ini menciptakan lingkaran setan, di mana kegagalan yang dirasakan memperkuat pola pikir negatif, yang pada gilirannya memperbesar kemungkinan kegagalan di masa depan.

Mengapa Melawan Fikiran Negatif Itu Penting?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun