Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Standar Pendidikan Melalui Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik

14 Januari 2025   10:42 Diperbarui: 14 Januari 2025   10:42 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suasana Belajar.Pixabay.com/aditiotantra

Pendidikan adalah kunci utama dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas, mandiri, dan kompetitif di tingkat global. Namun, kualitas pendidikan di Indonesia masih menjadi isu yang kerap menjadi perbincangan hangat. Dari hasil survei internasional seperti Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia sering kali berada di peringkat bawah dalam berbagai indikator pendidikan. Hal ini mengindikasikan adanya masalah mendasar yang perlu segera diatasi.

Salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap kualitas pendidikan adalah kualitas tenaga pendidik. Guru adalah ujung tombak dalam sistem pendidikan. Sehebat apapun kurikulum yang dirancang, jika tidak didukung oleh tenaga pendidik yang mumpuni, tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas tenaga pendidik harus menjadi prioritas utama dalam upaya perbaikan sistem pendidikan nasional.

Tantangan yang Dihadapi Tenaga Pendidik

Dalam konteks Indonesia, tenaga pendidik menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Salah satunya adalah kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah. Di daerah perkotaan, tenaga pendidik cenderung lebih mudah mengakses pelatihan, fasilitas, dan teknologi pendukung. Sebaliknya, di daerah terpencil, guru sering kali harus bekerja dengan keterbatasan, baik dalam hal sumber daya maupun dukungan teknis.

Selain itu, banyak tenaga pendidik yang belum mendapatkan pelatihan profesional secara berkelanjutan. Padahal, dunia pendidikan terus berkembang, dan metode pembelajaran yang efektif lima tahun lalu mungkin tidak lagi relevan saat ini. Ketidakmampuan guru untuk beradaptasi dengan perubahan ini menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas pembelajaran di kelas.

Masalah lain yang tidak kalah penting adalah rendahnya kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer. Banyak dari mereka yang menerima upah jauh di bawah standar hidup layak. Hal ini membuat tenaga pendidik kesulitan untuk fokus pada tugas mereka sebagai pendidik, karena harus mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Mengapa Tenaga Pendidik yang Berkualitas Itu Penting?

Kualitas tenaga pendidik memiliki dampak langsung terhadap hasil belajar siswa. Guru yang kompeten tidak hanya mampu menyampaikan materi dengan baik, tetapi juga mampu memahami kebutuhan unik setiap siswa. Mereka dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi siswa untuk berpikir kritis, dan menginspirasi mereka untuk mencapai potensi terbaiknya.

Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Dunia pada 2020 menunjukkan bahwa guru yang memiliki kompetensi tinggi mampu meningkatkan hasil belajar siswa hingga 25% dibandingkan dengan guru yang kompetensinya rendah. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam menentukan keberhasilan pendidikan.

Namun, kualitas tenaga pendidik tidak hanya berdampak pada hasil belajar siswa di kelas. Guru juga berperan dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Mereka adalah teladan yang akan ditiru oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jika kualitas guru tidak memadai, dampaknya bisa meluas hingga memengaruhi kualitas moral dan etika generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun