Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PAUD Fondasi Awal Anak Belajar Bersosialisasi

23 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 23 Desember 2024   08:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak PAUD.Pixabay.com/Syeda_Saira 

Ketika pagi merekah dengan sinar matahari yang hangat, sebuah gedung mungil penuh warna di sudut kota tampak mulai ramai. Suara anak-anak bercampur riang dan gelak tawa menggema dari dalam. Gedung ini adalah PAUD, singkatan dari Pendidikan Anak Usia Dini, tempat anak-anak kecil memulai perjalanan mereka mengenal dunia yang lebih luas.

Di usia tiga hingga lima tahun, anak-anak tengah berada dalam masa emas perkembangan. Mereka tak hanya belajar tentang huruf dan angka, tetapi juga tentang hal yang jauh lebih penting---bersosialisasi. Melalui interaksi sosial yang terjalin di PAUD, anak-anak mulai memahami bagaimana berkomunikasi, bekerja sama, dan memahami perasaan orang lain. Meski terlihat sederhana, proses ini menyimpan banyak tantangan sekaligus manfaat besar bagi perkembangan anak.

Mengapa PAUD Menjadi Titik Awal Bersosialisasi Anak?

Seorang anak yang baru memasuki PAUD sering kali terlihat bingung atau bahkan menangis, seperti merasa terlempar dari zona nyamannya. Namun, justru di situlah proses penting dimulai. Sebelum masuk ke PAUD, sebagian besar anak hanya mengenal lingkup sosial terbatas kebanyakan terdiri dari orang tua, saudara kandung, atau pengasuh mereka. Ketika mereka tiba di PAUD, mereka dihadapkan pada lingkungan baru dengan teman sebaya yang memiliki karakter, kebiasaan, dan latar belakang berbeda.

PAUD menyediakan ruang yang aman dan terstruktur bagi anak untuk mulai memahami bagaimana hidup bersama orang lain. Di tempat ini, anak belajar bahwa bermain tidak selalu bisa dilakukan sendirian, bahwa mainan harus berbagi, atau bahwa terkadang mereka harus menunggu giliran untuk mencoba sesuatu. Proses ini melatih empati, pengendalian diri, serta kemampuan untuk memahami aturan sosial yang kelak akan sangat berguna di kehidupan mereka.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), lingkungan sosial yang kaya pada usia dini membantu membangun fondasi yang kokoh untuk hubungan interpersonal di masa depan. Dengan kata lain, anak yang sudah terbiasa bersosialisasi sejak kecil memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu yang percaya diri dan mampu berkomunikasi dengan baik di kemudian hari.

Masalah yang Kerap Dihadapi Anak saat Mulai Bersosialisasi

Namun, belajar bersosialisasi bukanlah proses yang mudah bagi sebagian besar anak. Banyak tantangan yang muncul, terutama di awal masa PAUD. Salah satu masalah utama adalah perasaan cemas atau takut saat berpisah dengan orang tua. Istilah ini sering disebut sebagai separation anxiety. Perasaan ini sangat wajar, mengingat sebagian anak belum pernah mengalami lingkungan di luar rumah yang penuh dengan orang asing.

Selain itu, perbedaan karakter juga menjadi tantangan besar. Ada anak yang dengan cepat beradaptasi, tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa merasa nyaman berinteraksi dengan teman-temannya. Anak-anak yang cenderung pendiam atau introver sering kali kesulitan memulai percakapan, sementara anak yang lebih dominan bisa saja mengalami konflik saat keinginannya tidak diikuti.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal Early Childhood Research Quarterly menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki keterampilan sosial rendah pada usia dini berisiko menghadapi kesulitan akademik dan emosional di kemudian hari. Karena itu, penting bagi guru dan orang tua untuk memberikan dukungan yang memadai selama proses adaptasi sosial anak di PAUD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun