Pastikan wadah memiliki ruang kosong untuk menampung gas yang dihasilkan selama fermentasi.
Tutup rapat wadah, tetapi buka setiap hari selama minggu pertama untuk melepaskan gas.
Setelah itu, biarkan fermentasi berlangsung selama 3 bulan.
Hasil akhirnya adalah cairan cokelat keemasan dengan aroma fermentasi yang khas. Cairan ini dapat disaring dan digunakan untuk berbagai keperluan.
Kritik dan Tantangan dalam Implementasi Eco Enzyme
Meski menawarkan banyak manfaat, eco enzyme tidak sepenuhnya bebas dari kritik. Beberapa ahli lingkungan menyatakan bahwa dampak pengurangan gas rumah kaca dari eco enzyme sulit diukur secara kuantitatif. Selain itu, jika proses fermentasi tidak dilakukan dengan benar, bau yang dihasilkan bisa menjadi masalah.
Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan edukasi yang baik dan praktik yang benar. Bagi banyak orang, keuntungan dari eco enzyme jauh lebih besar dibandingkan tantangan yang dihadapi.
Fakta Pengaruh Eco Enzyme
Sejumlah penelitian dan pengalaman lapangan menunjukkan efektivitas eco enzyme dalam berbagai situasi. Di Thailand, Dr. Rosukon menggunakan eco enzyme untuk membersihkan sungai yang tercemar, dengan hasil yang signifikan. Cairan ini mampu mengurangi tingkat pencemaran dan memperbaiki kualitas air secara bertahap.
Di Indonesia, gerakan komunitas pecinta lingkungan juga semakin gencar mempromosikan eco enzyme. Misalnya, beberapa kelompok masyarakat telah berhasil mengolah limbah organik menjadi eco enzyme dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari, seperti membersihkan rumah dan menyiram tanaman.
Kisah-kisah seperti ini membuktikan bahwa eco enzyme bukan hanya konsep teoritis, tetapi juga solusi praktis yang dapat diadopsi oleh siapa saja.