Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seni Memaafkan Diri Sendiri

11 Desember 2024   18:39 Diperbarui: 11 Desember 2024   18:39 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuka pintu untuk hubungan yang lebih sehat, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.

Proses memaafkan diri sendiri juga sering menjadi titik balik dalam kehidupan seseorang. Banyak orang yang melaporkan bahwa setelah mereka mampu memaafkan diri sendiri, mereka merasa lebih bebas untuk mengejar mimpi dan tujuan hidup mereka tanpa dibayangi rasa bersalah.

Menemukan Kedamaian Melalui Penerimaan

Memaafkan diri sendiri pada akhirnya adalah tentang penerimaan. Ini bukan perjalanan yang bisa diselesaikan dalam semalam, tetapi sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan kejujuran. Kamu perlu menerima bahwa kesalahan adalah bagian dari menjadi manusia. Penerimaan ini bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk bangkit dan melangkah maju.

Psikolog terkenal Carl Rogers pernah berkata, "Paradoks aneh adalah bahwa ketika saya menerima diri saya apa adanya, maka saya bisa berubah." Pernyataan ini merangkum inti dari memaafkan diri sendiri: penerimaan adalah langkah pertama menuju transformasi.

Menutup Luka Lama

Setiap orang membawa luka emosional dari masa lalu. Namun, luka itu tidak harus menentukan siapa kamu di masa depan. Dengan memaafkan diri sendiri, kamu mengambil kendali atas narasi hidupmu, menggantikan rasa bersalah dengan harapan, dan penyesalan dengan pelajaran.

Jadi, jika hari ini kamu merasa terjebak dalam rasa bersalah, berhentilah sejenak dan tanyakan kepada dirimu sendiri: apa yang bisa aku pelajari dari ini? Ingatlah bahwa perjalanan hidup tidak pernah tentang menjadi sempurna, tetapi tentang menjadi lebih baik. Memaafkan diri sendiri adalah salah satu langkah terbesar untuk mencapai itu.

Dan seperti halnya Maya yang berhasil menemukan kedamaian dalam dirinya, kamu juga bisa melakukannya. Mulailah hari ini, dan izinkan dirimu untuk melepaskan beban masa lalu. Karena pada akhirnya, memaafkan diri sendiri bukan hanya tentang menemukan kedamaian, tetapi juga tentang membuka pintu menuju kehidupan yang lebih penuh makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun