Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menabung Meski Gaji Kecil, Apa Mungkin?

6 Desember 2024   14:31 Diperbarui: 6 Desember 2024   15:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Celengan.Pixabay.com/kschneider2991 

Di tengah tuntutan hidup yang terus meningkat, menabung sering kali dianggap sebagai kemewahan bagi mereka yang memiliki gaji kecil. "Gimana bisa menabung kalau uang bulanan saja pas-pasan untuk makan dan bayar kos?" Mungkin pikiran itu juga pernah terlintas di benak kamu. Namun, apakah benar gaji kecil adalah alasan utama sulit menabung? Atau sebenarnya ada cara yang selama ini terlewat?

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tantangan menabung dengan penghasilan kecil, memberikan pandangan baru yang relevan, serta strategi praktis yang dapat kamu terapkan. Sebab, menabung bukan soal nominal, melainkan tentang pola pikir dan kedisiplinan.

Realita Menabung dengan Gaji Kecil

Banyak pekerja di Indonesia, terutama yang tinggal di kota besar, berada dalam lingkaran "gaji habis sebelum akhir bulan." Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, lebih dari 60% pekerja formal di Indonesia memiliki gaji di bawah Rp5 juta per bulan. Dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok, seperti sewa tempat tinggal, makan, transportasi, dan pulsa internet, angka itu sering kali tidak cukup untuk menabung.

Namun, jika kita hanya terpaku pada kendala, kita tidak akan menemukan solusi. Mari kita lihat dari sisi yang lebih positif: bagaimana pola hidup dan cara berpikir bisa mengubah kendala ini menjadi peluang.

Pola Pikir Menabung

Cerita tentang seorang pedagang kecil bernama Ibu Siti di sebuah pasar tradisional menjadi inspirasi banyak orang. Dengan penghasilan harian yang tidak menentu, Ibu Siti tetap berhasil menyisihkan Rp10.000 setiap hari selama bertahun-tahun. Apa yang membuatnya berhasil? Kedisiplinan dan pola pikir.

Ibu Siti tidak pernah melihat menabung sebagai sisa dari penghasilan, melainkan sebagai kewajiban seperti membayar tagihan. Ia berprinsip bahwa berapa pun penghasilannya, ada bagian kecil yang selalu disisihkan.

Inilah yang membedakan antara mereka yang berhasil menabung dengan yang tidak. Menabung bukan soal menunggu hingga memiliki uang lebih, melainkan soal memprioritaskan tabungan sejak awal.

Mengapa Menabung Itu Penting?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun