Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemerintah Harus Serius Menyediakan Fasilitas Penelitian!

5 Desember 2024   16:02 Diperbarui: 5 Desember 2024   16:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat membicarakan masa depan sebuah bangsa, salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: bagaimana kita membangun masyarakat yang mampu bersaing di tingkat global? Jawabannya selalu berkaitan dengan inovasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Semua itu berakar pada satu elemen penting: penelitian. Namun, penelitian tidak dapat tumbuh tanpa dukungan kuat, terutama dari pemerintah. Penyediaan fasilitas untuk peneliti adalah langkah awal yang harus diprioritaskan jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang maju dan mandiri.

Penelitian tidak hanya sebatas eksperimen di laboratorium, tetapi mencakup upaya kolektif untuk mencari solusi atas berbagai tantangan, mulai dari ketahanan pangan, energi, hingga perubahan iklim. Masalahnya, apakah pemerintah Indonesia sudah benar-benar serius dalam menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan penelitian? Mari kita telaah lebih dalam.

Mengapa Penelitian Adalah Pondasi Kemajuan Bangsa?

Bayangkan seorang ilmuwan brilian yang ingin menciptakan solusi untuk polusi udara di kota besar. Ia memiliki gagasan besar dan pengetahuan yang luas, tetapi terkendala oleh peralatan usang, laboratorium yang tidak memadai, atau bahkan dana yang minim untuk membiayai eksperimen. Akibatnya, ide-ide brilian itu berhenti pada tataran angan-angan.

Itulah potret yang sering kita temui di Indonesia. Menurut laporan dari Global Innovation Index 2022, Indonesia menempati peringkat ke-75 dari 132 negara dalam hal inovasi. Salah satu penyebabnya adalah minimnya dukungan terhadap penelitian, baik dari segi pendanaan maupun fasilitas.

Penelitian bukan hanya tentang menemukan hal baru, tetapi juga tentang mengatasi masalah mendesak. Contoh nyata adalah pengembangan vaksin COVID-19. Selama pandemi, dunia menyaksikan pentingnya fasilitas penelitian untuk mengembangkan solusi yang cepat dan efektif. Di Indonesia, meskipun ada upaya seperti pengembangan Vaksin Merah Putih, prosesnya menghadapi banyak hambatan karena keterbatasan fasilitas dan dana.

Masalah Utama yang Menghambat Fasilitas Penelitian di Indonesia

Berbicara tentang penyediaan fasilitas penelitian, ada beberapa masalah utama yang harus diperhatikan:

1. Anggaran Penelitian yang Terbatas

Anggaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia masih sangat kecil. Berdasarkan data dari Kementerian Riset dan Teknologi, alokasi anggaran R&D hanya sekitar 0,25% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh di bawah negara-negara maju seperti Korea Selatan (4,5% dari PDB) atau Amerika Serikat (3% dari PDB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun