Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Terlalu Sering Bermain Handhone Berpengaruh ke Tumbuh Kembang Anak?

1 Desember 2024   14:15 Diperbarui: 1 Desember 2024   14:15 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak BemainHandphone.Pixabay.com/Vika_Glitter 

Pada suatu sore di sebuah rumah, seorang ibu sibuk memasak di dapur sambil sesekali melirik anak balitanya yang duduk di ruang tamu. Bocah kecil itu terlihat asyik memainkan handphone, tertawa sendiri saat menonton video kartun kesukaannya. Skenario seperti ini mungkin akrab bagi banyak keluarga modern. Memberikan handphonekepada anak sering dianggap solusi cepat untuk menenangkan mereka atau mengalihkan perhatian. Namun, di balik kenyamanan ini, ada risiko besar yang sering kali terabaikan.

Gadget, seperti ponsel, tablet, dan komputer, memang memiliki manfaat jika digunakan dengan bijak. Namun, kebiasaan memberikan handphonesecara berlebihan dapat membawa dampak serius pada tumbuh kembang anak. Lalu mengapa terlalu sering memberikan handphonedapat mengganggu perkembangan fisik, mental, dan sosial anak? Mari kita bahas.

Dampak handphone pada Anak

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa anak usia 8-18 tahun rata-rata menghabiskan waktu lebih dari tujuh jam sehari di depan layar. Bahkan, kasus seperti ini juga ditemukan di Indonesia.

Contohnya, seorang anak bernama Nisa (7 tahun), yang tinggal di Sumut, diketahui mengalami penurunan prestasi akademik drastis setelah terbiasa menggunakan handphone tanpa batasan. Awalnya, Nisa menggunakan handphone untuk belajar online, tetapi lambat laun, ia lebih sering memainkannya untuk bermain game dan menonton video. Orang tuanya tidak menyadari bahwa kebiasaan ini mulai memengaruhi perilaku dan pola tidurnya. Akibatnya, Nisa menjadi mudah lelah, kurang berinteraksi dengan teman-temannya, dan sulit fokus di sekolah.

Kisah ini bukan hanya cerita satu anak, tetapi gambaran masalah yang dialami banyak keluarga di era digital.

Bagaimana Handphone Mengganggu Tumbuh Kembang Anak?

1. Gangguan Fisik yang Tidak Terlihat Langsung

Kamu mungkin tidak menyadari bahwa terlalu sering memberikan handphone bisa berdampak pada kesehatan fisik anak. Anak-anak yang menghabiskan waktu lama di depan layar cenderung lebih jarang bergerak. Pola hidup ini dapat menyebabkan obesitas karena kurangnya aktivitas fisik.

Selain itu, penggunaan handphone dengan postur tubuh yang salah sering kali memicu gangguan postur, seperti skoliosis atau nyeri punggung dini. Mata anak juga menjadi korban dari kebiasaan ini. Paparan layar secara berlebihan menyebabkan kelelahan mata atau digital eye strain, yang ditandai dengan mata merah, kering, atau pandangan kabur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun