Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alam Marah? Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di Berapa Tempat di Sumut!

1 Desember 2024   07:23 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjir dan tanah longsor membawa dampak yang sangat luas, tidak hanya secara fisik tetapi juga sosial dan ekonomi. Berikut adalah beberapa dampak yang paling nyata dari bencana ini:

1. Korban Jiwa dan Pengungsi
Hingga saat ini, tercatat setidaknya 9 orang  menjadi korban dan kehilangan nyawa akibat tanah longsor yang terjadi di kawasan sibolangin. Dilain sisi itempat lain beberapa warga lainnya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumah mereka terendam banjir kiriman. Kondisi di tempat pengungsian seringkali tidak memadai, dengan minimnya akses terhadap makanan, air bersih, dan fasilitas kesehatan.

2. Kerugian Ekonomi
Kerusakan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar. Selain itu, lahan pertanian yang terendam banjir mengakibatkan gagal panen, yang tentunya berdampak langsung pada perekonomian masyarakat lokal.

3. Kerusakan Ekosistem
Bencana ini juga merusak ekosistem di sekitar wilayah yang terdampak. Tanah yang longsor membawa material organik dan anorganik ke sungai, menyebabkan sedimentasi. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem air, memengaruhi kehidupan ikan dan organisme lainnya.

Belajar dari Masa Lalu:

Di sebuah desa kecil di wilayah Deli Serdang, seorang petani sebu saja Pak Marwan pernah menjadi korban banjir besar lima tahun lalu. Ia kehilangan hampir seluruh lahannya karena longsor. Namun, bukannya menyerah, Pak Marwan mulai menanam kembali pohon-pohon di lahan miliknya. Ia menggandeng komunitas lokal untuk melakukan reboisasi kecil-kecilan di wilayah tersebut.

Kini, lahan di sekitarnya menjadi lebih subur, dan daerah itu menjadi lebih tahan terhadap erosi. Kisah Pak Marwan adalah bukti nyata bahwa tindakan kecil bisa memberikan dampak besar jika dilakukan secara konsisten dan melibatkan banyak pihak.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Setelah memahami akar masalah dan dampaknya, pertanyaannya adalah, apa yang bisa kita lakukan? Berikut adalah beberapa langkah konkret yang bisa kamu dan kita semua ambil bersama:

1. Dukung Reboisasi dan Penghijauan
Kita harus mendukung program reboisasi, baik yang dilakukan pemerintah maupun komunitas lokal. Kamu juga bisa mulai dari hal kecil, seperti menanam pohon di sekitar rumah atau mengikuti gerakan penghijauan di daerahmu.

2. Perketat Pengawasan terhadap Penggundulan Hutan
Pemerintah harus memperketat aturan tentang pembalakan liar dan alih fungsi lahan. Tetapi sebagai warga, kita juga bisa berperan aktif dengan melaporkan aktivitas ilegal yang merusak lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun