Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kenapa Banyak yang Bertahan dengan Toxic Relationship?

30 November 2024   18:54 Diperbarui: 30 November 2024   18:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Toxic Relationship. Dibuat dengan ChatGPT.com

Kehidupan penuh dengan pilihan, termasuk dalam hubungan yang kita jalani. Namun, tidak semua hubungan berjalan sebagaimana yang diharapkan. Ada kalanya kita mendapati diri atau orang lain terjebak dalam toxic relationship hubungan yang tidak sehat, yang lebih banyak membawa luka daripada kebahagiaan. Pertanyaannya, mengapa banyak orang tetap bertahan dalam hubungan seperti ini?

Untuk memahami masalah ini lebih dalam, mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi, faktor apa saja yang memengaruhi, serta bagaimana seseorang bisa menemukan jalan keluar dari lingkaran yang tampaknya tak berujung ini.

Apa Itu Toxic Relationship?

Toxic relationship adalah hubungan di mana salah satu atau kedua pihak merasa tertekan, tidak dihargai, atau bahkan dirugikan secara fisik, emosional, maupun mental. Hubungan seperti ini ditandai dengan pola interaksi yang tidak seimbang, di mana salah satu pihak mungkin mendominasi, memanipulasi, atau menyakiti pihak lainnya.

Contohnya, kamu mungkin merasa terus-menerus disalahkan atas masalah yang terjadi, mengalami pelecehan verbal, atau bahkan kekerasan fisik. Dalam beberapa kasus, hal ini juga mencakup siklus penyiksaan emosional, di mana pasangan menunjukkan kasih sayang setelah melakukan tindakan menyakitkan.

Menurut penelitian dari American Psychological Association, toxic relationship dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres berkepanjangan. Namun, meskipun dampaknya jelas merugikan, banyak orang tetap memilih untuk bertahan.

Kenapa Orang Bertahan di Toxic Relationship?

1. Ketakutan akan Kesepian

Ketakutan menjadi sendirian adalah alasan utama yang membuat banyak orang sulit meninggalkan Toxic Relationship. Rasa takut ini sering kali berasal dari keyakinan bahwa "tidak ada yang akan mencintai saya lagi."

Maya, seorang wanita berusia 28 tahun, misalnya, berbagi kisahnya tentang bertahan selama lima tahun dalam hubungan yang penuh manipulasi. "Saya tahu dia tidak baik untuk saya, tapi saya takut tidak ada yang mau menerima saya. Rasanya lebih baik sakit bersama dia daripada sendirian," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun