Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kesalahpahaman Penyebab Konflik Orang Tua dan Anak

29 November 2024   18:14 Diperbarui: 29 November 2024   18:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kehilangan Kendali Orang Tua

Orang tua yang sering kali menggunakan pendekatan otoriter justru berisiko kehilangan kendali atas anak. Anak-anak yang merasa tertekan akan lebih cenderung memberontak, bahkan mencari pelarian di luar rumah, seperti pergaulan bebas atau kebiasaan buruk lainnya.

Konflik yang Berujung Penyesalan

Rina, seorang remaja berusia 17 tahun, mengalami konflik hebat dengan ibunya karena perbedaan pandangan tentang pilihan jurusan kuliah. Rina ingin masuk ke jurusan seni rupa, sementara sang ibu menginginkannya masuk ke kedokteran.

Setiap kali topik ini dibicarakan, ibunya selalu berkata, "Kamu tidak akan punya masa depan kalau masuk seni!" Rina merasa usahanya tidak dihargai, dan ia pun berhenti berbicara dengan sang ibu. Ketegangan ini berlanjut hingga Rina memilih untuk melarikan diri ke rumah teman selama seminggu.

Setelah kejadian itu, ibunya menyadari bahwa tekanan yang diberikan hanya memperburuk keadaan. Mereka akhirnya duduk bersama, berbicara dengan hati-hati, dan menemukan jalan tengah. Kini, Rina melanjutkan studinya di bidang seni dengan dukungan penuh dari ibunya.

Cara Mengatasi Kesalahpahaman dalam Keluarga

Mengatasi kesalahpahaman bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan dengan upaya dari kedua belah pihak. Berikut langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan:

1. Praktikkan Keterbukaan

Orang tua dan anak perlu menciptakan ruang komunikasi yang nyaman. Mulailah dengan pembicaraan santai tanpa tekanan. Ketika anak berbicara, dengarkan dengan penuh perhatian, tanpa langsung memberikan respons atau kritik.

2. Bangun Empati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun