Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Penerapan Pendidikan Pancasila dan Budi Pekerti di Semua Sekolah

29 November 2024   11:07 Diperbarui: 29 November 2024   11:14 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pendidikan Pancasila (KOMPAS.com)

Bayangkan seorang anak muda, sebut saja Andi. Ia cerdas, berprestasi, bahkan menjadi juara dalam lomba sains tingkat nasional. Namun, dalam kehidupan sehari-harinya, Andi sering bersikap egois, tidak menghormati orang tua, dan kerap berbuat curang untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Andi adalah contoh nyata dari tantangan pendidikan saat ini: keberhasilan akademik sering tidak diimbangi dengan pembentukan karakter yang baik.

Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, tantangan membangun karakter generasi muda menjadi semakin kompleks. Fenomena intoleransi, korupsi, dan perpecahan sosial yang kerap terjadi di masyarakat menandakan bahwa pendidikan moral dan kebangsaan semakin mendesak untuk diperkuat. Inilah alasan mengapa pendidikan Pancasila dan budi pekerti harus diterapkan secara serius dan konsisten di semua sekolah.

Tantangan Nyata yang Kita Hadapi

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai survei menunjukkan adanya penurunan sikap toleransi dan rasa kebangsaan di kalangan generasi muda. Data dari Setara Institute (2021) mengungkap bahwa tingkat intoleransi di kalangan pelajar meningkat hingga 25% dibandingkan lima tahun sebelumnya. Hal ini menjadi alarm bagi dunia pendidikan, terutama ketika intoleransi sering berujung pada konflik sosial dan kekerasan.

Selain itu, laporan Transparency International menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di peringkat buruk dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI). Masalah ini tidak hanya menyangkut pejabat atau elite politik, tetapi juga mencerminkan lemahnya nilai kejujuran di masyarakat. Ironisnya, banyak generasi muda yang menganggap praktik curang, seperti mencontek, sebagai hal yang wajar.

Bagaimana generasi mendatang dapat menjadi pemimpin yang berintegritas jika sejak dini mereka tidak dididik untuk memiliki moral yang kuat? Pendidikan Pancasila dan budi pekerti hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan ini.

Mengapa Pendidikan Pancasila dan Budi Pekerti Penting?

Pancasila adalah ideologi bangsa yang telah dirumuskan sebagai pedoman hidup sejak Indonesia merdeka. Lima sila dalam Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai universal yang relevan sepanjang masa. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah prinsip yang tidak lekang oleh waktu.

Namun, implementasi nilai-nilai tersebut tidak bisa hanya diajarkan secara teoretis. Pendidikan Pancasila perlu diterapkan melalui pendekatan praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Budi pekerti, di sisi lain, melengkapi pendidikan Pancasila dengan menanamkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Kombinasi keduanya membentuk fondasi karakter yang kokoh. Tanpa karakter yang kuat, kecerdasan akademik saja tidak cukup untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan beradab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun