Di tengah perkembangan zaman yang semakin maju, polusi plastik menjadi salah satu tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi dunia. Plastik, yang awalnya dianggap sebagai inovasi luar biasa karena kepraktisannya, kini berubah menjadi ancaman serius bagi bumi dan makhluk hidup di dalamnya. Meski berbagai upaya telah dilakukan, masalah ini tetap sulit untuk ditangani secara menyeluruh. Apa yang sebenarnya membuat polusi plastik begitu rumit? Bagaimana dampaknya terhadap kehidupan, dan apa langkah nyata yang bisa dilakukan?
Awal Mula Masalah Polusi Plastik
Kisah plastik dimulai sebagai jawaban atas kebutuhan bahan yang tahan lama, ringan, dan murah. Sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20, produksi plastik terus meningkat pesat. Menurut laporan Our World in Data, pada tahun 1950, dunia hanya memproduksi 2 juta ton plastik per tahun. Namun, angka ini melonjak tajam menjadi lebih dari 400 juta ton per tahun pada 2021.
Sayangnya, kemudahan penggunaan plastik tidak diimbangi dengan manajemen limbah yang memadai. Plastik dirancang untuk tahan lama, tetapi sifat ini justru menjadi bumerang karena plastik sulit terurai secara alami. Banyak plastik yang diproduksi sejak puluhan tahun lalu masih ada hingga saat ini, mencemari tanah, sungai, hingga lautan.
Polusi Plastik di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), setiap tahunnya negara ini menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah, dengan 15 persen di antaranya adalah sampah plastik. Ironisnya, hanya 9 persen dari total sampah plastik yang berhasil didaur ulang. Sisanya menumpuk di tempat pembuangan akhir, mengalir ke sungai, atau hanyut ke laut.
Sebagai negara kepulauan, dampak polusi plastik di Indonesia terasa sangat nyata. Perairan Indonesia yang seharusnya menjadi habitat bagi kehidupan laut kini dipenuhi limbah plastik. Laporan dari National Geographic mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di Laut Jawa telah menjadi salah satu lokasi dengan konsentrasi sampah plastik tertinggi di dunia.
Mengapa Masalah Ini Sulit Diatasi?
Produksi Plastik yang Terus Meningkat
Kebutuhan akan plastik tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Mulai dari kemasan makanan, botol minuman, hingga produk rumah tangga, plastik terus mendominasi pasar. Tanpa regulasi yang tegas, produksi plastik akan terus meningkat, memperparah akumulasi sampah plastik.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!