Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bagaimana Kita Harus Memaknai Pilkada 2024?

26 November 2024   08:13 Diperbarui: 26 November 2024   08:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada 2024 (KOMPAS.COM/iStockphoto/Abudzaky Suryana)

Menjadi Pemilih yang Cerdas dan Kritis

Salah satu cara terbaik untuk memaknai pilkada adalah dengan menjadi pemilih yang cerdas. Pilihan yang kamu buat akan menentukan siapa yang akan memimpin daerahmu dan bagaimana arah kebijakan yang diambil. Karena itu, penting untuk memahami kriteria pemimpin yang baik.

Pemimpin yang ideal adalah mereka yang memiliki integritas, rekam jejak yang baik, dan visi yang jelas. Misalnya, Tri Rismaharini saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya berhasil membuktikan bahwa kebijakan yang berpihak pada masyarakat dapat membawa perubahan besar. Fokusnya pada revitalisasi ruang publik dan pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi contoh konkret bagaimana seorang pemimpin dapat memberikan dampak positif.

Untuk menjadi pemilih yang cerdas, kamu perlu melakukan hal-hal berikut:

  1. Mempelajari Rekam Jejak Kandidat: Cari tahu apa saja yang telah dilakukan oleh kandidat selama karier mereka. Apakah mereka pernah terlibat dalam kasus korupsi? Apakah mereka memiliki pengalaman yang relevan?
  2. Menilai Visi dan Misi: Pastikan visi dan misi kandidat relevan dengan kebutuhan daerahmu. Hindari memilih kandidat yang hanya memberikan janji-janji tanpa dasar yang jelas.
  3. Mengikuti Debat Publik: Debat adalah kesempatan untuk melihat bagaimana kandidat menghadapi masalah dan menawarkan solusi. Gunakan momen ini untuk menilai kecakapan mereka.

Pilkada Sebagai Sarana Pendidikan Politik

Pilkada juga memiliki fungsi edukasi yang sering kali terabaikan. Ketika kamu terlibat dalam proses pemilu, kamu sebenarnya sedang belajar tentang isu-isu strategis yang memengaruhi kehidupanmu. Misalnya, kamu mungkin menjadi lebih sadar akan pentingnya kebijakan dalam sektor pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur.

Peningkatan literasi politik ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang lebih kritis. Dengan memahami isu-isu ini, kamu tidak hanya menjadi pemilih yang lebih baik, tetapi juga dapat berkontribusi dalam diskusi publik yang konstruktif.

Menghindari Polarisasi dan Menjaga Persatuan

Perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, yang tidak boleh terjadi adalah perpecahan yang merusak persatuan. Sebagai warga negara, kamu harus memprioritaskan keharmonisan sosial di atas segalanya.

Kamu bisa memulainya dengan menghindari penyebaran hoaks atau informasi yang tidak diverifikasi. Jika kamu melihat teman atau keluargamu terpengaruh oleh isu-isu negatif, ajak mereka untuk berdiskusi dengan kepala dingin. Ingat, tujuan utama pilkada adalah memilih pemimpin yang terbaik, bukan memperuncing perbedaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun