Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Persyaratan untuk Bekerja Semakin Tidak Masuk Akal!

23 November 2024   19:10 Diperbarui: 23 November 2024   22:30 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini membuat banyak pencari kerja merasa frustrasi dan kehilangan semangat. Mereka yang sebenarnya memenuhi syarat akhirnya tereliminasi hanya karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang terlalu tinggi tersebut.

Dampak Buruk bagi Pencari Kerja dan Ekonomi

Dampak dari persyaratan kerja yang tidak masuk akal ini sangat besar, baik bagi individu maupun perekonomian secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak yang paling sering dirasakan:

  1. Meningkatkan Kesenjangan Sosial
    Banyak persyaratan kerja yang hanya bisa dipenuhi oleh mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi tertentu. Sebagai contoh, sertifikasi profesional atau pelatihan tambahan sering kali membutuhkan biaya besar yang tidak semua orang mampu membayarnya. Hal ini menciptakan kesenjangan sosial di mana hanya mereka yang berasal dari keluarga mampu yang bisa memenuhi syarat kerja tersebut.

  2. Meningkatkan Stres dan Depresi
    Pengangguran yang berkepanjangan dapat menyebabkan tekanan psikologis yang berat. Banyak pencari kerja yang merasa tidak dihargai atau tidak kompeten hanya karena gagal memenuhi persyaratan yang tidak realistis. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.

  3. Kerugian bagi Perusahaan
    Ironisnya, perusahaan juga dirugikan oleh fenomena ini. Dengan menetapkan persyaratan yang terlalu ketat, mereka kehilangan banyak talenta potensial yang sebenarnya mampu berkontribusi secara signifikan.

Lulusan Baru yang Terjebak dalam Sistem

Contoh nyata dari masalah ini adalah pengalaman seorang lulusan baru bernama Dian (nama disamarkan). Dian lulus dengan predikat cum laude dari salah satu universitas ternama di Indonesia. Namun, saat melamar pekerjaan, ia terus-menerus ditolak karena kurangnya pengalaman kerja. Padahal, posisi yang ia lamar adalah posisi entry-level yang seharusnya diperuntukkan untuk lulusan baru seperti dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun