Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sampah TPA yang Menggunung Bak Bom Waktu yang Siap Meledak!

22 November 2024   21:17 Diperbarui: 22 November 2024   21:21 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minimnya Kebijakan dan Penegakan Hukum
Kebijakan tentang pengelolaan sampah sering kali hanya berhenti di atas kertas. Sanksi bagi pelanggar juga jarang diterapkan secara tegas, sehingga masalah ini terus berulang.

Langkah-Langkah untuk Menjinakkan Bom Waktu Sampah TPA

Masalah ini tidak akan terselesaikan jika hanya mengandalkan pemerintah. Kita semua harus berperan aktif dalam mencari solusi. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Penerapan Sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
    Kamu bisa mulai dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan kembali barang yang masih layak, dan mendaur ulang sampah. Prinsip ini harus diterapkan di rumah, sekolah, hingga tempat kerja.

  2. Edukasi dan Kampanye Kesadaran
    Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah yang tidak terkelola. Kampanye seperti "Diet Kantong Plastik" dan "Bank Sampah" perlu diperluas agar lebih banyak orang yang terlibat.

  3. Pemanfaatan Teknologi Pengelolaan Sampah
    Pemerintah perlu menginvestasikan teknologi modern seperti PLTSa, biodigester, atau teknologi pirolisis untuk mengolah sampah menjadi energi. Teknologi ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.

  4. Kebijakan yang Tegas dan Berkelanjutan
    Kebijakan tentang pengelolaan sampah harus diperkuat dan diawasi dengan ketat. Misalnya, pengelolaan limbah organik bisa diwajibkan untuk diolah menjadi kompos, sedangkan limbah plastik harus didaur ulang melalui kerjasama dengan industri.

  5. Keterlibatan Komunitas Lokal
    Komunitas lokal memiliki peran penting dalam mengelola sampah. Program seperti bank sampah dan pengelolaan sampah berbasis komunitas telah terbukti berhasil di beberapa daerah, seperti di Surabaya dan Bali.

Kesimpulan

Gunungan sampah di TPA adalah ancaman nyata yang tidak boleh diabaikan. Jika dibiarkan, masalah ini akan semakin sulit dikendalikan dan dampaknya akan terus meluas. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa mengubah ancaman ini menjadi peluang untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Mulailah dari dirimu sendiri dengan menerapkan prinsip 3R dan mengedukasi orang-orang di sekitarmu. Jangan biarkan bom waktu sampah ini menjadi warisan buruk bagi generasi mendatang. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan besar. Mari bergerak sekarang juga, sebelum semuanya terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun