Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dengan Sumber Daya Alam Melimpah, Mengapa Kita Masih Menghadapi Krisis Air Bersih?

22 November 2024   14:59 Diperbarui: 22 November 2024   15:01 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bantuan air bersih di Dusun Jelgung, Desa Kanegarah, Kecamatan Konang, Bangkalan, Jawa Timur.(Kompas.com/Ghinan Salma)

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim juga menjadi salah satu penyebab krisis air bersih yang semakin kompleks. Curah hujan yang tidak menentu menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, sementara hujan lebat malah memicu banjir. Di musim kemarau, banyak sumber air mengering, dan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebaliknya, di musim hujan, air melimpah tapi tidak dapat dimanfaatkan karena tercemar atau infrastrukturnya rusak akibat banjir.

Bukti Nyata dari Lapangan

Contoh nyata bisa kita lihat dari beberapa kasus. Di Jakarta, sungai-sungai seperti Ciliwung dan Pesanggrahan yang dulunya menjadi sumber air kini berubah menjadi saluran limbah. Pencemaran ini membuat PDAM harus bekerja ekstra keras mengolah air hingga layak konsumsi.

Di sisi lain, di wilayah seperti Gunung Kidul, Yogyakarta, masyarakat masih bergantung pada hujan untuk memenuhi kebutuhan air. Ketika musim kemarau datang, mereka harus membeli air dengan harga tinggi dari penjual air keliling. Ini menjadi beban ekonomi tambahan bagi masyarakat yang sebenarnya sudah kesulitan.

Solusi yang Harus Dilakukan

Meskipun situasinya terlihat suram, selalu ada harapan untuk perbaikan. Langkah-langkah berikut bisa menjadi solusi untuk mengatasi krisis air bersih di Indonesia:

  1. Peningkatan Pengelolaan Limbah
    Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mengelola limbah domestik dan industri. Instalasi pengolahan air limbah harus dibangun di setiap kota dan pedesaan. Selain itu, edukasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya harus terus digalakkan.

  2. Pembangunan Infrastruktur Air Bersih
    Pemerintah harus mempercepat pembangunan jaringan distribusi air bersih, terutama di daerah terpencil. Pembuatan sumur bor, waduk, dan fasilitas penyaringan air sederhana bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif.

  3. Konservasi dan Reboisasi
    Hutan berfungsi sebagai penyerap air hujan dan menjaga ketersediaan air tanah. Program reboisasi harus diperluas untuk mencegah erosi dan memperbaiki siklus hidrologi.

  4. Penggunaan Teknologi Tepat Guna
    Teknologi seperti filter air sederhana bisa membantu masyarakat mengolah air sungai atau air hujan menjadi air layak minum. Selain itu, teknologi penangkapan air hujan (rainwater harvesting) bisa menjadi solusi murah dan praktis.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun