Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika di Medan Dibuat Pengaduan Masyarakat, Efektifkah?

16 November 2024   09:34 Diperbarui: 16 November 2024   09:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Pengaduan Lapor Mas Wapres. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Medan, kota terbesar di Sumatra Utara, adalah pusat keragaman budaya, ekonomi, dan sosial. Sebagai kota metropolitan, Medan menghadapi berbagai tantangan yang sering kali berdampak langsung pada kehidupan masyarakatnya. Mulai dari masalah infrastruktur seperti jalan rusak, banjir, hingga pelayanan publik yang kurang optimal. Ketika masalah ini muncul, pertanyaan yang sering terlintas adalah: ke mana masyarakat harus mengadu?

Ada sebuah kasus nyata. Pak Rudi, seorang pengemudi ojek online, setiap hari melintasi jalan berlubang di kawasan Martubung. Sudah setahun ubang tersebut menganga, tapi tidak pernah diperbaiki. Pak Rudi merasa frustasi karena jalan itu sering menyebabkan kecelakaan kecil dan kemacetan. Jika ada tempat pengaduan masyarakat yang benar-benar efektif, mungkin keluhan Pak Rudi bisa sampai ke telinga pemerintah lebih cepat, dan tindakan bisa segera diambil.

Namun, gagasan tentang tempat pengaduan masyarakat ini memunculkan pertanyaan besar: apakah benar-benar efektif? Untuk menjawabnya, kita perlu menelusuri beberapa aspek penting yang memengaruhi keberhasilan tempat seperti ini.

Kenapa Tempat Pengaduan Diperlukan?

Medan adalah rumah bagi lebih dari dua juta penduduk. Dengan populasi sebesar itu, sudah pasti ada ribuan masalah yang muncul setiap hari. Sayangnya, tidak semua masyarakat tahu harus melapor ke mana atau bagaimana cara menyampaikan keluhan mereka. Akibatnya, banyak masalah yang terabaikan dan akhirnya menjadi lebih besar.

Contoh nyata adalah banjir yang sering melanda daerah Medan beberapa waktu lalu. Banyak warga merasa bahwa masalah ini disebabkan oleh buruknya drainase. Mereka sudah melapor ke tingkat RT atau RW, tetapi tanggapan sering lambat atau bahkan tidak ada. Jika ada tempat pengaduan yang terstruktur dan terintegrasi, laporan masyarakat ini bisa langsung diterima oleh dinas terkait tanpa harus melalui jalur birokrasi yang panjang.

Faktor Penentu Keberhasilan Tempat Pengaduan

Membangun tempat pengaduan masyarakat tidak bisa hanya sekadar menyediakan fasilitas fisik atau platform online. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar tempat ini benar-benar efektif:

  1. Transparansi Sistem
    Masyarakat sering kali kehilangan kepercayaan karena merasa laporan mereka tidak ditindaklanjuti. Untuk mengatasi hal ini, setiap laporan harus memiliki nomor referensi yang memungkinkan pelapor melacak progresnya. Misalnya, jika seseorang melaporkan lampu jalan mati, ia bisa memeriksa status laporan tersebut melalui aplikasi atau website.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun