Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tergerusnya Nilai-Nilai Moral dan Etika pada Generasi Muda

22 Oktober 2024   16:59 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:32 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bullying Bukti TergerusnyaMoral dan Etika Generasi Muda. Pexels.com/Keira Burton

Perkembangan teknologi dan globalisasi yang pesat membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Teknologi, khususnya internet dan media sosial, telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan bahkan berpikir. Di tengah laju modernisasi ini, muncul kekhawatiran yang cukup mendalam terkait tergerusnya nilai-nilai moral dan etika, terutama pada generasi muda. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena generasi muda merupakan penentu masa depan bangsa. Jika nilai-nilai dasar moral dan etik mulai memudar, bagaimana kita dapat memastikan bahwa mereka akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berintegritas, dan bermartabat?

Moral dan Etika Fondasi yang Mulai Runtuh?

Moral dan etika sejatinya adalah fondasi yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Nilai-nilai ini mengajarkan kita tentang batasan antara yang benar dan salah, yang baik dan buruk, serta bagaimana kita harus bersikap dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, di era yang serba digital ini, moral dan etika kerap kali menjadi terabaikan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai fenomena sosial yang menunjukkan penurunan nilai-nilai ini, seperti meningkatnya perilaku permisif, sikap apatis, dan minimnya rasa hormat terhadap sesama.

Salah satu contoh nyata adalah perilaku di media sosial. Banyak generasi muda yang menggunakan platform-platform ini untuk berekspresi secara bebas, tanpa memikirkan dampak dari apa yang mereka unggah atau bagikan. Unggahan yang mengandung ujaran kebencian, informasi palsu, atau konten yang merendahkan orang lain sering kali dianggap hal yang lumrah. Hal ini tentu sangat memprihatinkan, karena seharusnya media sosial menjadi alat yang memperkaya pengetahuan dan membangun hubungan sosial yang sehat. Sayangnya, bagi sebagian besar generasi muda, etika dalam berkomunikasi di ruang publik seperti media sosial tampaknya mulai terkikis.

Penurunan moral juga dapat terlihat dalam dunia pendidikan. Kasus-kasus seperti perundungan (bullying), plagiat, serta kurangnya rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas akademis menjadi cerminan bahwa ada masalah mendasar terkait nilai moral di kalangan pelajar. Banyak siswa yang lebih mementingkan hasil instan daripada proses belajar yang seharusnya mengajarkan kejujuran dan kerja keras. Padahal, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan otak, tetapi juga membentuk karakter agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

Dampak Negatif Kehilangan Nilai-Nilai Moral dan Etik

Tergerusnya nilai-nilai moral dan etika pada generasi muda tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Generasi yang tumbuh tanpa pegangan moral dan etika yang kuat cenderung menjadi pribadi yang egois, tidak peduli terhadap orang lain, serta kehilangan rasa empati. Mereka lebih mudah terjerumus dalam perilaku menyimpang, seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga tindak kriminal. Sebagai contoh, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), angka penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja terus meningkat setiap tahunnya. Ini adalah bukti nyata bahwa lemahnya pegangan moral membuat mereka lebih rentan terhadap godaan perilaku negatif.

Selain itu, tergerusnya nilai-nilai moral juga berdampak pada tatanan sosial. Rasa solidaritas dan kebersamaan di masyarakat semakin memudar, digantikan oleh sikap individualistis yang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Masyarakat yang kehilangan nilai moral akan sulit membangun keharmonisan dan saling pengertian. Padahal, moral dan etika adalah perekat yang menyatukan individu-individu dalam masyarakat.

Faktor Penyebab Tergerusnya Nilai-Nilai Moral dan Etika

Ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan nilai-nilai moral dan etika pada generasi muda. Salah satunya adalah pengaruh globalisasi dan modernisasi. Di era digital ini, generasi muda lebih mudah terpapar oleh budaya asing yang mungkin tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal. Tayangan-tayangan di media sosial, film, dan musik sering kali menampilkan gaya hidup yang hedonis, materialistis, dan permisif. Tanpa adanya filter yang kuat, nilai-nilai tersebut dengan cepat diadopsi oleh generasi muda, menggantikan nilai-nilai tradisional yang mengedepankan kesederhanaan, kerja keras, dan hormat kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun