Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Raffi Ahmad Masuk dalam Kabinet Prabowo, Sinyal Kemajuan untuk Industri Kreatif?

16 Oktober 2024   08:09 Diperbarui: 18 Oktober 2024   06:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artis Raffi Ahmad menemui presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). (KOMPAS.com/ Tatang Guritn

Nama Rafi Ahmad, seorang figur publik terkenal di dunia hiburan Indonesia, kini mencuat dalam diskusi politik nasional dan viral setelah muncul kabar bahwa ia dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari kabinet Prabowo Subianto. Banyak yang terkejut, tak sedikit pula yang mempertanyakan keputusan ini. Apakah seorang entertainer seperti Rafi layak menduduki jabatan strategis di pemerintahan? Namun, jika dilihat lebih mendalam, langkah ini justru bisa menjadi sinyal kuat kemajuan industri kreatif di Indonesia.

Industri kreatif, terutama sektor hiburan, telah menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut laporan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), pada tahun 2020, kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar Rp1.200 triliun. Ini menunjukkan bahwa industri kreatif, meskipun sering kali dianggap sebagai sektor pendukung, memiliki peran yang sangat signifikan dalam pertumbuhan ekonomi negara. Dengan demikian, masuknya seseorang yang telah berpengalaman dan memahami dinamika industri ini, seperti Rafi Ahmad, ke dalam kabinet bisa memberikan dampak positif yang besar.

Pengalaman Rafi Ahmad di Dunia Hiburan

Rafi Ahmad bukanlah nama baru dalam industri kreatif. Ia telah membangun karier selama lebih dari dua dekade, mulai dari aktor sinetron, presenter, hingga produser konten. Selain itu, Rafi juga dikenal sebagai pengusaha sukses yang mengelola berbagai bisnis di sektor hiburan, termasuk Rans Entertainment, platform media digital yang ia kembangkan bersama istrinya, Nagita Slavina. Rans Entertainment menjadi salah satu contoh keberhasilan di era digital, di mana konten kreatif bisa menjadi sumber penghasilan besar jika dikelola dengan tepat.

Pengalaman Rafi dalam mengelola bisnis media digital dan hiburan ini menjadi salah satu modal penting jika ia benar-benar masuk ke dalam kabinet. Pemahaman Rafi tentang bagaimana konten digital bisa berperan besar dalam menggerakkan ekonomi, khususnya di kalangan generasi muda, bisa menjadi pendorong untuk mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada pelaku industri kreatif. Di era di mana media sosial dan platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok menjadi kanal utama distribusi konten, kehadiran seorang pelaku industri kreatif di kabinet menjadi sangat relevan.

Sinyal Positif untuk Kebijakan yang Mendukung Industri Kreatif

Jika Rafi Ahmad benar-benar masuk ke dalam kabinet, ini bisa menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada sektor ekonomi kreatif. Salah satu masalah utama yang dihadapi pelaku industri kreatif di Indonesia adalah kurangnya dukungan regulasi yang memadai. Banyak pelaku usaha kreatif yang menghadapi kendala seperti perlindungan hak cipta yang lemah, pajak yang tidak ramah bagi pengusaha muda, hingga kurangnya akses ke pembiayaan dan modal.

Dalam hal ini, Rafi Ahmad bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan pelaku industri kreatif. Pengalaman dan koneksi yang ia miliki di dunia hiburan bisa membantu menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan mendukung para kreator lokal. Misalnya, pemerintah bisa memberikan insentif pajak bagi pengusaha muda di sektor kreatif atau memperkuat regulasi hak cipta untuk melindungi konten kreator dari pembajakan.

Kebijakan-kebijakan semacam ini bukanlah hal yang baru. Beberapa negara maju, seperti Korea Selatan, telah sukses mendorong industri kreatifnya melalui dukungan pemerintah yang kuat. Hallyu atau Korean Wave adalah salah satu contoh bagaimana industri kreatif bisa menjadi alat diplomasi budaya yang sukses sekaligus mendorong perekonomian. Pemerintah Korea Selatan memberikan berbagai dukungan, mulai dari insentif pajak hingga pendanaan untuk produksi konten kreatif, yang akhirnya membantu menjadikan K-pop, drama Korea, dan produk budaya lainnya mendunia.

Indonesia dengan segala potensinya, juga bisa meniru model serupa. Rafi Ahmad, sebagai pelaku industri yang sudah terjun langsung di lapangan, bisa mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang serupa, demi mendorong para kreator muda Indonesia bersaing di panggung global. Dengan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi kreatif di Asia Tenggara, seperti halnya Korea Selatan di Asia Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun