Modus lain yang sering digunakan oleh para penipu adalah memberikan janji yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Misalnya, menawarkan gaji yang sangat tinggi tanpa syarat yang masuk akal, atau jaminan langsung diterima bekerja tanpa proses seleksi yang wajar.Â
Bagi seseorang yang terdesak mencari pekerjaan, tawaran semacam ini tentu sangat menggoda. Namun, jika ditelaah lebih dalam, tawaran tersebut sering kali tidak logis dan cenderung berlebihan.
Bukti konkret dari modus penipuan loker palsu ini bisa dilihat dari sejumlah kasus yang telah mencuat ke publik. Misalnya, pada tahun 2023, kasus penipuan besar-besaran terungkap di mana lebih dari 200 orang tertipu oleh loker palsu yang mengatasnamakan perusahaan BUMN.Â
Para korban diminta untuk membayar sejumlah uang dengan janji akan diterima sebagai karyawan tetap. Namun, setelah pembayaran dilakukan, para pelaku menghilang dan lowongan kerja yang dijanjikan ternyata fiktif.Â
Kasus ini menyoroti betapa pentingnya untuk selalu waspada dan melakukan pengecekan menyeluruh terhadap setiap informasi lowongan kerja.
Selain kerugian finansial, korban penipuan loker palsu juga mengalami dampak psikologis yang cukup serius. Perasaan kecewa, frustrasi, dan kehilangan kepercayaan diri sering kali dialami oleh korban setelah menyadari bahwa mereka telah tertipu.Â
Dampak ini dapat mengganggu proses pencarian kerja mereka selanjutnya, membuat mereka lebih ragu dan takut untuk melamar pekerjaan yang sah.Â
Oleh karena itu, penting untuk membekali diri dengan pengetahuan dan kewaspadaan agar terhindar dari penipuan semacam ini.Ada beberapa langkah preventif yang bisa kamu lakukan untuk menghindari modus loker palsu.Â
Pertama, selalu lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang menawarkan lowongan kerja. Kamu bisa memeriksa situs resmi perusahaan, melihat ulasan tentang perusahaan tersebut, atau mencari informasi melalui media sosial resmi.Â
Pastikan bahwa kontak yang diberikan dalam loker tersebut sesuai dengan kontak yang tercantum di situs resmi perusahaan. Jika ada ketidaksesuaian, besar kemungkinan lowongan tersebut adalah penipuan.
Kedua, hindari mengirimkan informasi pribadi atau dokumen penting secara langsung melalui platform yang tidak aman. Penipu sering kali meminta salinan KTP, nomor rekening, atau informasi pribadi lainnya dengan dalih proses seleksi.Â