Diskon tanggal kembar seperti 9.9, 10.10, 11.11, dan 12.12 telah menjadi hype tersendiri dalam dunia belanja online. Tanggal-tanggal ini sering dimanfaatkan oleh para e-commerce untuk memberikan potongan harga besar-besaran, menarik perhatian jutaan konsumen dari berbagai kalangan.Â
Namun, di balik euforia diskon besar ini, ada ancaman serius yang mungkin luput dari perhatian kita: fenomena doom spending, atau perilaku belanja impulsif yang berlebihan.
Doom spending mengacu pada kebiasaan berbelanja tanpa perencanaan yang matang, di mana seseorang cenderung membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena tergoda oleh diskon yang menggiurkan.
Hal ini sering terjadi saat e-commerce dan platform belanja online gencar memberikan promosi besar-besaran pada momen diskon tanggal kembar.
Iklan-iklan diskon yang tersebar di media sosial, notifikasi aplikasi, hingga email promosi seolah membombardir konsumen, memaksa mereka untuk terus menerus "melihat-lihat" dan akhirnya tergoda untuk membeli.
Mengapa Tanggal Kembar Sangat Menarik?
Tidak bisa dipungkiri, diskon pada tanggal kembar memang sangat menarik. Siapa yang tidak tergiur dengan potongan harga hingga 50% atau bahkan 90%?Â
Barang-barang yang tadinya mahal, seperti gadget, elektronik, hingga pakaian bermerek, tiba-tiba dijual dengan harga jauh lebih murah. Bagi sebagian orang, ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan barang yang sudah lama diidam-idamkan.
Selain potongan harga yang besar, strategi marketing seperti flash sale atau diskon terbatas waktu menambah tekanan bagi konsumen untuk segera mengambil keputusan pembelian. Ditambah lagi dengan fenomena fear of missing out (FOMO), di mana seseorang merasa takut kehilangan kesempatan untuk mendapatkan barang murah, diskon tanggal kembar semakin sulit untuk diabaikan.
Namun, di sinilah letak masalahnya. Saat diskon besar-besaran tiba, kita sering kali kehilangan kendali dan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Akibatnya, kita terjebak dalam doom spending---belanja impulsif yang akhirnya merugikan diri sendiri.
Doom Spending dan Bahayanya bagi Keuangan Pribadi
Perilaku doom spending bisa berdampak serius terhadap keuangan pribadi. Misalnya, kamu mungkin berencana membeli satu atau dua barang saja, tapi berakhir dengan keranjang belanja yang penuh karena tergoda dengan berbagai promosi. Tanpa disadari, kamu menghabiskan uang lebih banyak dari yang direncanakan. Akibatnya, saldo rekening menipis atau, yang lebih buruk, kamu menggunakan kartu kredit dan akhirnya terjerat utang.