Ketiga, evaluasi setiap pembelian. Tanyakan pada dirimu sendiri apakah barang yang akan dibeli benar-benar diperlukan atau hanya keinginan sesaat. Jika jawabannya adalah yang kedua, pertimbangkan untuk menunda pembelian atau menabung terlebih dahulu.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan metode "30-Day Rule", yaitu menunggu selama 30 hari sebelum memutuskan untuk membeli barang yang harganya cukup mahal.Â
Jika setelah 30 hari kamu masih merasa barang tersebut benar-benar diperlukan, maka lakukan pembelian. Namun, jika tidak, kamu akan menyadari bahwa itu hanya keinginan impulsif.
Kesimpulan
Fenomena Doom Spending memang menjadi masalah serius di era digital ini, terutama dengan kemudahan yang ditawarkan oleh layanan PayLater.Â
Kebiasaan belanja impulsif dan kurangnya literasi finansial sering kali menjadi penyebab utama membengkaknya tagihan dan berujung pada masalah keuangan yang lebih besar.Â
Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko yang ada dan mengelola keuangan dengan bijak. Dengan disiplin dan perencanaan yang matang, kamu dapat menikmati kemudahan PayLater tanpa harus terjerumus dalam jebakan Doom Spending yang berbahaya.
Pada akhirnya, keberhasilan menghindari Doom Spending bukan hanya soal kemampuan finansial, tetapi juga soal disiplin diri dan kesadaran akan kebiasaan belanja. Jangan biarkan kenyamanan jangka pendek mengorbankan stabilitas keuanganmu di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H