Untuk mengurangi kecemasan dan menumbuhkan antusiasme calon kakak, kamu bisa menceritakan pengalaman positif memiliki saudara. Pilihlah cerita yang relevan, baik dari pengalaman kamu sendiri atau dari buku cerita yang menggambarkan indahnya memiliki adik. Kamu juga bisa menggunakan contoh dari tokoh kartun favorit anak yang memiliki adik, sehingga anak bisa melihat sisi menyenangkan dari peran sebagai kakak. Dengan memberikan gambaran yang positif, anak akan memiliki ekspektasi yang lebih baik dan bahkan mungkin akan merasa tidak sabar menunggu kehadiran adik.
6. Ajarkan Tanggung Jawab Kakak dengan Cara yang Menyenangkan
Menjadi seorang kakak adalah sebuah tanggung jawab baru, tetapi ini tidak berarti harus memberatkan anak. Ajarkan kepada calon kakak tanggung jawab sederhana yang bisa ia lakukan, seperti membantu merawat adik, memberikan mainan, atau menjaga adik saat kamu sedang sibuk. Penting untuk menjelaskan bahwa menjadi kakak bukanlah tugas yang berat, tetapi kesempatan untuk belajar hal-hal baru dan menjadi contoh yang baik bagi adik. Namun, hindari memberikan beban yang terlalu besar. Fokuslah pada tanggung jawab yang menyenangkan dan membuat kakak merasa bangga dengan peran barunya tanpa tekanan yang berlebihan.
7. Hindari Perbandingan dan Tekanan yang Berlebihan
Setelah adik lahir, pastikan kamu menghindari perbandingan yang bisa membuat calon kakak merasa tersaingi. Orang tua sering kali secara tidak sadar membandingkan perilaku kakak dan adik, baik dalam hal perilaku, prestasi, atau karakter. Hal ini bisa menyebabkan anak merasa tertekan dan bahkan menimbulkan konflik antara saudara. Sebaliknya, fokuslah pada keunikan masing-masing anak dan jangan memberikan tekanan berlebihan pada kakak untuk selalu menjadi contoh yang sempurna bagi adiknya. Biarkan kakak dan adik tumbuh dengan karakter mereka masing-masing, tanpa harus merasa bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua.
Kesimpulan
Menambah anak dalam keluarga adalah keputusan yang memerlukan komunikasi yang matang, terutama dengan calon kakak. Komunikasi yang baik, melibatkan anak dalam persiapan, dan memberikan dukungan emosional yang tepat adalah kunci untuk menciptakan suasana yang positif saat menyambut anggota keluarga baru. Dengan pendekatan yang penuh empati dan pengertian, kamu bisa membantu calon kakak menerima perubahan ini dengan hati yang terbuka dan penuh kasih sayang. Ingat, kebahagiaan keluarga dimulai dari hubungan yang harmonis di antara semua anggota keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H