Jika kamu penasaran dengan bagaimana multiverse mempengaruhi cerita dalam dunia superhero dan ingin memahami perbedaan mendasar antara Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Extended Universe (DCEU), konsep multiverse memang menjadi topik hangat yang membingungkan banyak penggemar film superhero.
 Dengan membaca artikel ini, kamu akan mendapatkan wawasan mendalam mengenai bagaimana kedua universe ini mengeksplorasi dan menerapkan ide multiverse, sehingga kamu bisa lebih memahami dan menghargai perbedaan serta inovasi yang ditawarkan oleh masing-masing studio. Mari kita caru tahu perbedaan ini dan temukan mana yang paling sesuai dengan selera dan ekspektasimu sebagai penggemar film.
-
Asal Usul Konsep Multiverse
Di MCU, konsep multiverse diperkenalkan dengan cara yang inovatif dan menarik. Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness memanfaatkan sihir dan kekuatan kosmik untuk menjelaskan keberadaan berbagai realitas paralel. Ini memperlihatkan betapa kompleks dan terintegrasinya multiverse dalam alur cerita MCU. Sebaliknya, DCEU telah mengembangkan konsep multiverse sejak lama, dengan film seperti The Flash dan event Crisis on Infinite Earths di serial TV-nya. DCEU memanfaatkan multiverse untuk menghubungkan berbagai versi karakter dari komik yang berbeda, menciptakan jembatan antara berbagai cerita dan versi karakter yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan DCEU untuk menjelajahi berbagai dimensi dengan lebih banyak fleksibilitas.
Pengaruh terhadap Narasi
Dalam MCU, multiverse berfungsi sebagai alat yang memperluas dan memanipulasi alur cerita utama. Misalnya, Spider-Man: No Way Home memperkenalkan berbagai versi Spider-Man dari semesta lain, menambah kedalaman cerita dan memberikan pengalaman baru bagi penonton. Perubahan realitas yang ditampilkan memengaruhi karakter-karakter utama dan alur cerita secara keseluruhan. Sebaliknya, di DCEU, multiverse sering digunakan untuk menyegarkan franchise atau menghadirkan kembali karakter-karakter ikonik. Film The Flash memperlihatkan bagaimana multiverse memungkinkan kehadiran kembali Batman versi Michael Keaton, yang memberikan kesempatan bagi penggemar untuk melihat versi lama dari karakter tersebut tanpa mengganggu alur cerita utama. Pendekatan ini lebih berfokus pada nostalgia dan revisi karakter.
Karakter yang Terlibat
MCU dan DCEU memiliki cara berbeda dalam memanfaatkan multiverse untuk karakter-karakter mereka. Di MCU, multiverse melibatkan karakter-karakter utama seperti Spider-Man, Doctor Strange, dan Loki, yang berinteraksi dengan versi alternatif dari diri mereka sendiri. Ini memberikan peluang bagi penulis untuk mengeksplorasi aspek-aspek baru dari karakter yang sudah dikenal. DCEU, di sisi lain, menggunakan multiverse untuk menghadirkan berbagai versi dari karakter ikonik seperti Batman dan Superman. Misalnya, The Flash menampilkan beberapa versi Batman yang diperankan oleh aktor yang berbeda, memberikan kesempatan bagi penggemar untuk mengalami momen-momen ikonik dari karakter-karakter ini dalam konteks yang segar. Pendekatan DCEU lebih berorientasi pada mengenang dan merayakan versi-versi lama dari karakter.
Pengaruh terhadap Dunia Lain
MCU menggunakan konsep multiverse untuk menciptakan dampak besar pada struktur dunia mereka, memperkenalkan berbagai timeline dan realitas yang saling berinteraksi. Film seperti Avengers: Endgame dan Loki menunjukkan bagaimana perubahan dalam realitas dapat memengaruhi seluruh alur cerita dan hubungan antar karakter. Di DCEU, multiverse lebih sering digunakan untuk menciptakan crossover dan jembatan antara film-film yang berbeda. Contohnya, The Flash memanfaatkan multiverse untuk menghubungkan berbagai versi dari Superman dan Batman tanpa merusak alur cerita utama. Ini memberikan kesempatan bagi penulis dan pembuat film untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan tanpa harus mengubah struktur dunia utama secara drastis.