Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Ujian Nasional Harus Diadakan Kembali?

30 Oktober 2024   12:07 Diperbarui: 30 Oktober 2024   12:10 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah Ujian Nasional (UN) dihapus pada tahun 2020, muncul berbagai respons dari masyarakat dan kalangan pendidikan. Kebijakan ini membawa perubahan besar dalam cara evaluasi akademik siswa di Indonesia. Namun, beberapa tahun setelah penghapusan, berkembang rumor bahwa UN akan diadakan kembali. Hal ini menimbulkan pertanyaan: Mengapa kembalinya UN dianggap penting oleh sebagian pihak? Apa saja faktor yang membuat kebijakan ini relevan, dan tantangan apa yang harus dihadapi jika UN kembali diberlakukan?

Latar Belakang Penghapusan UN

Penghapusan UN pada tahun 2020 dilakukan dalam rangka reformasi pendidikan, yang berfokus pada penilaian yang lebih holistik terhadap kemampuan siswa. Melalui Kurikulum Merdeka, pemerintah ingin menggeser perhatian dari ujian berbasis hasil ke penilaian yang lebih komprehensif, yang mencakup keterampilan literasi, numerasi, serta pengembangan karakter siswa. Asesmen Nasional (AN) menggantikan UN, dengan tujuan memantau perkembangan pendidikan secara menyeluruh.

Namun, meskipun perubahan ini mendapat apresiasi karena lebih inklusif, muncul sejumlah tantangan, terutama terkait dengan standar penilaian yang berbeda-beda di setiap sekolah. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah evaluasi seperti UN seharusnya dikembalikan sebagai upaya memperbaiki berbagai kekurangan yang ada.

Faktor-Faktor yang Mendorong Pengembalian UN

  1. Standarisasi Nasional yang Konsisten

    Salah satu alasan utama mengapa pengembalian UN dianggap penting adalah untuk menjaga standar pendidikan yang seragam di seluruh Indonesia. Tanpa UN, standar kelulusan dan penilaian bisa sangat bervariasi antara sekolah-sekolah di berbagai daerah. Di beberapa wilayah, terutama daerah tertinggal, terdapat kekhawatiran bahwa tanpa adanya evaluasi nasional yang seragam, kualitas pendidikan bisa semakin tidak merata.

    UN, sebagai ujian standar nasional, memungkinkan pemerintah memantau dan mengukur tingkat keberhasilan pendidikan di seluruh daerah. Dengan adanya evaluasi ini, pemerintah dapat mengidentifikasi sekolah-sekolah atau daerah yang memerlukan perhatian khusus dan intervensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

  2. Pemantauan dan Pengawasan Kualitas Pendidikan

    Sebelum UN dihapus, ujian ini digunakan sebagai instrumen untuk menilai kualitas pendidikan di setiap daerah. Dengan adanya UN, pemerintah dan masyarakat dapat mengetahui sekolah-sekolah mana yang membutuhkan peningkatan kualitas. Selain itu, UN memberikan gambaran umum mengenai seberapa jauh kurikulum nasional telah diterapkan secara efektif.

    Tanpa UN, pemerintah harus bergantung pada sistem penilaian sekolah masing-masing, yang mungkin tidak konsisten. Ini bisa menyebabkan ketidakjelasan dalam memetakan kualitas pendidikan di tingkat nasional.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun