Dalam setiap film Holywood, biasanya juga disispkan sisi humanisme yang menyentuh. Kita bisa saja terharu tanpa harus disuguhi adegan tangis diiringi butir-butir air mata seperti di adegan sinetron. Atau adegan seorang anak yang disiksa oleh ibu tirinya seperti film-film jaman dahulu. Salah satunya juga ada dalam film The Spy Next Door yang dibintangi oleh Jacky Chan. [caption id="attachment_63651" align="alignleft" width="202" caption="The Spy Next Door (www.thespynextdoorfilm.com)"][/caption] Bob Ho, yang diperankan oleh Jacky Chan, adalah seorang agen rahasia dari China yang "dipinjam" oleh CIA dalam menghadapai mafia Rusia. Dalam penyamarannya sebagai importir pena, dia menjalin hubungan dengan tetangga sebelah rumah yang bernama Gillian, seorang janda dengan tiga orang anak. Hubungannya dengan Gillian yang telah berlangsung selama 3 bulan, tidak disukai oleh ketiga anak Gillian. Di akhir tugasnya, Bob Ho hendak mengakhiri pekerjaannya sebagai agen rahasia dan hidup seperti orang biasa. Namun, belum sempat dia menceritakan tentang kehidupan rahasianya, berbagai tugas menantinya. Adegan laga disuguhkan pada saat penangkapan serta pengejaran penjahat Rusia. Mafia Rusia ini menciptakan formula khusus berupa cairan yang dapat "menghilangkan" minyak di muka bumi, kecuali di Rusia sehingga mereka dapat menjadi milyarder. Alur cerita dan adegan laga komedi ala Jacky Chan mengalir seperti banyak film Jacky Chan sebelumnya. Dalam usaha mendekati salah seorang anak Gillian, sang anak sulung ini berkata bahwa dia sesungguhnya bukan anak kandung Gillian. Dia adalah anak suami Gillian dari perkawinan pertamanya dan sang ayah kemudian pergi begitu saja meninggalkan Gillian, dirinya dan kedua anak hasil perkawianan dengan Gillian. Dia merasa kesepian serta dicampakkan, terutama setelah sang nenek telah meninggal. Dia masih sangat berharap sang ayah akan kembali dan menjemputnya. Sang anak berkeluh kesah bahwa dia bukan bagian dari keluarga Gillian karena tidak memiliki hubungan darah. Bob Ho, kemudian juga bercerita bahwa dia dilahirkan sebagai anak yatim piatu dan hidup di sebuah panti asuhan pada masa kecilnya. Namun demikian, dia memiliki banyak "saudara" di panti asuhan tersebut dan masih saling saling berhubungan sampai saat ini. Kata-kata menyentuh keluar dari mulut Bob Ho yang mengatakan bahwa hubungan persaudaraan ada dalam cinta dan tidak harus terikat hubungan darah. Apabila ada orang yang menyayangimu dan menerima dirimu apa adanya, maka dia adalah saudaramu, saudara yang sejati. Sebuah pelajaran berharga dari sebuah film laga. -Frans-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H