Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seandainya Para Pahlawan Indonesia Berbicara...

19 Agustus 2010   01:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:54 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seandainya saja para pahlawan Indonesia masih hidup, kemungkinan besar mereka akan berkata:

Soekarno – Hatta :

Kami tidak mau dijadikan nama bandara internasional yang bisa mati lampu dan mengganggu lalu lintas penerbangan. Kami juga tidak mau menjadi gambar pada mata uang seratus ribu rupiah yang merupakan uang pecahan terbesar ketiga di dunia tapi nilainya sangat kecil.

Sudirman:

Nama saya dijadikan jalan utama di Jakarta, sudah dibuat sistem three in one, dibuat jalur busway, tapi kok masih macet terus, nanti nama saya identik dengan kemacetan. Nama saya juga dijadikan sebagai nama balai pertemuan yang sangat megah dan mewah di Jakarta, nanti nama saya identik dengan kemewahan, padahal hidup saya sangat sederhana.

Gatot Subroto:

Di jalan yang memakai nama saya sudah lama ada jalur dan halte busway tapi sampai sekarang tidak ada busway-nya?

HR Rasuna Said:

Di jalan yang memakai nama saya banyak kedutaan besar negara asing, tapi jangan suka pasang bom, cukup kedubes Australia saja.

TB Simatupang:

Jalan yang memakai nama saya kenapa banyak jalan tolnya? Padahal saya ingin dekat dengan rakyat kecil yang bisa bebas memakai jalan yang memakai nama saya

Untung Suropati:

Kenapa di taman yang memakai nama saya dulu sempat ada patung presiden Amerika?

Patimura:

Kenapa nama saya yang menjadi nama jalan umum tapi aksesnya ditutup di depan rumah jabatan Kapolri?

Pangeran Antasari:

DI jalan yang memakai nama saya banyak kantor / ruko / tempat usaha yang disegel pemda DKI, tapi sampai sekarang tetap beroperasi, tidak ada tindak lanjutnya, cuma sekedar segel saja.

Moch Yamin:

Nama saya dipakai untuk nama jalan umum di Jakarta, tapi akses di jalan yang memakai nama saya ada yang ditutup karena ada rumah dinas di sana.

-Frans-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun