Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rindu Kami Pada Pemimpin Bangsa yang Sejati

18 Agustus 2010   07:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bicara tentang kemerdekaan Republik Indonesia, ada satu pertanyaan yang patut dilontarkan. Apakah secara hakiki bangsa ini sudah merdeka? Kalau merdeka dalam arti bebas dari penjajahan tentu kita semua sepakat bahwa bangsa ini sudah merdeka. Namun demikian, secara hakiki bangsa ini masih terjajah. Secara ekonomi, bangsa kita terjajah dengan membanjirnya barang-barang impor yang jumlahnya lebih banyak daripada barang produk dalam negeri. Kalau kita pergi ke supermarket, tidak hanya barang China yang banyak dijual tapi juga produk makanan dari Jepang, Korea dan Thailand ada di sana.

Indonesia juga dijajah dengan utang luar negeri yang luar biasa jumlahnya sehingga anak yang baru lahirpun langsung terbebani dengan hutang. Yang paling mengenaskan adalah ketika petugas kita ditangkap oleh polisi Malaysia di wilayah kedaulatan kita sendiri, pada saat yang sama anak-anak kita menonton film Ipin dan Upin buatan Malaysia di pesawat televisi.

Sampai kapan kemerdekaan semu ini akan berakhir? Dilihat dari sumber daya yang dimiliki oleh bangsa ini, semuanya sudah lengkap dan tersedia dalam jumlah yang cukup, bahkan berlebih. Sumber daya alam serta sumber daya manusia Indonesia bisa dijadikan modal potensi yang sangat besar dalam menggerakkan Indonesia. Selama ini sumber daya alam yang kita miliki dikuras dan dinikmati oleh bangsa lain dengan menyisakan hanya sedikit untuk bangsa kita sendiri. Di lain pihak, sumber daya manusia Indonesia juga hanya dijadikan pasar bagi negara lain untuk memasarkan produk mereka.

Bila melihat kejayaan negara lain, kemajuan suatu negara banyak ditentukan oleh sang pemimpin negaranya. Diperlukan seorang pemimpin yang berjiwa kepemimpinan kuat yang bisa mendorong semangat rakyatnya bersatu padu untuk memajukan bangsanya. Semua sumber daya yang potensial sudah tersedia. Jangan sampai potensi bangsa yang besar ini menjadi energi yang terbuang percuma untuk “perang saudara” dan berbagai hal tidak perlu lainnya.

Kapankah para pemimpin kita bisa mempunyai rasa yang sama dengan rakyatnya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun