Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketua DPRD Sumut Yang Meninggal Dikeroyok Demonstran

3 Februari 2009   11:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:20 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini ada berita yang cukup mengejutkan dari Sumatera Utara. Ketua DPRD Sumut telah meninggal karena dikeroyok oleh para demonstran yang menuntut pembentukan propinsi Tapanuli. Yang mengenaskan, Abdul Azis adalah ketua DPRD Sumut yang baru menjabat sebagai ketua selama 3 bulan terakhir karena menggantikan ketua lama yang mengundurkan diri. Ulah para demonstran sudah sangat anarkis dan berlebihan. Ada apa dengan masyarakat kita? Apakah ini cermin dari kondisi masyarakat kita saat ini?

Bentuk kekecewaan yang berujung pada aksi brutal bukan lagi hal yang aneh di negara kita. Tingkah laku masyarakat sangat jauh dengan ciri-ciri masyarakat Indonesia yang kita pelajari waktu di SD dulu. Ramah tamah, murah senyum dan bersahabat rasanya makin jauh dari keakraban kita sehari-hari. Kalau mau contoh paling nyata, cobalah mengendarai mobil di jalan raya di seputar Jakarta. Rasanya seperti mengendarai mobil di hutan belantara yang tidak mempunyai aturan yang jelas.

Aksi pengeroyokan ini sangat disesali. Dalam suatu kumpulan massa/demonstrasi, secara psikologis biasanya terdapat suatu pikiran alam bawah sadar yang terwujud dalam bentuk kesamaan tindakan.  Misalnya saja pendukung kesebelasan sepak bola, pendukung kampanye parpol atau aksi mogok kerja. Tanpa disadari, begitu ada satu sumbu yang menyulut, maka bisa menjadi suatu tindakan anarkis yang sama sekali tak diduga bahkan oleh pelakunya sekalipun. Oleh karena itu, aksi masa dalam bentuk yang sangat besar sangat perlu diwaspadai agar tidak ditunggangi oleh sekelompok orang yang memanfaatkan situasi untuk menjalankan kepentingannya.

Dekadensi moral masyarakat kita sudah mencapai puncaknya. Tindakan yang apatis dan berkurangnya rasa empati bukan menjadi barang baru. Sungguh menyedihkan melihat kondisi masyarakat kita. Untuk membenahinya saja seperti berkutat dengan benang kusut, tidak tahu harus mulai dari mana dan bagaimana memulainya.

Kembali kepada meninggalnya ketua DPRD Sumut, kejadian ini sangat memprihatinkan dan tidak boleh terulang lagi. Masih banyak jalan untuk menyampaikan pendapat dan masih banyak jalan pula untuk merumuskan solusi permasalahan. Yang pasti, aksi brutal dan anarkis adalah bukan jalannya.

Frans

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun