Kasus dalam gramatikal Yunani dibagi dalam5 kasus yaitu : Nominatif, Vokatif, Akusatif, Genitif dan datif.Kasus-kasus ini memberikan pengertian yang jelas tentang kedudukan satu kata Yunani dalam sebuah klausa, karena bahasa Yunani tidak seperti bahasa Indonesia yang selalu berpola SPOK (subjek, predikat, objek, keterangan) untuk membentuk sebuah klausa.Pola bentuk kata Yunani dalam sebuah klausa tidak ditempatkan secara tepat dan beraturan. Maka untuk memudahkan mencari susunan kata yang tepat untuk membentuk klausa, maka case (kasus) memberikan makna kepada setiap kata benda dalam klausa.Pengertian beberapa kasus dalam bahasa Yunani :
1.Case Nominatif
Kasus Nominatif merupakan kasus yang menyatakan subjek pada kata Yunani dalam sebuah klausa.Selain itu ada beberapa fungsi lain dari nominative :
a.Menyatakan subjek pada sebuah kata dalamklausa.
b.Menyatakan predicate nominative.Dimana subjek diperbandingkan dengan predikat atau subjek memiliki keadaan yang ditunjukkan oleh predikat.
c.Menyatakan Aposisi[4].Dimana nominative menguraikan penjelasan yang lebih detail tentang subjek nominative.
d.Menyatakan nomina (hanya nama) tanpa aspek kata kerja dalam klausa.
e.Tujuan langsung dalam klausa, hampir sama seperti fungsi yang terdapat dalam Vokatif.
f.Berhubungan atau mengenai waktu. Dimana Nominatif mengambil fungsi yang menyatakan tentang waktu.
2.Case Vokatif
Kasus vokatif digunakan sebagai alamat langsung atau direct address (dari bahasa Latin vocāre `memanggil'), meskipun fungsi ini dapat juga dilakukan dengan kasus nominatif (lihat contoh 19:3 di atas). Kasus vokatif bersama dengan kasus nominatif disebut kasus langsung (direct case). Perbedaan keduanya pada bentuk kata hanya muncul pada kata tunggal, itu pun tidak semuanya, yakni hanya pada kata benda maskulin deklensi kedua tunggal dan pada beberapa kata benda deklensi ketiga tunggal. Kasus-kasus di luar kasus nominatif dan vokatif disebut kasus tak langsung (oblique case).[5]
3.Case Akusatif
Penggunaan kasus akusatif yang paling umum adalah sebagai obyek langsung bagi kata kerja transitif. Selain itu masih ada sedikitnya tiga fungsi lainnya.
a. Obyek langsung (bagi kata kerja transitif)
b. Obyek ganda (sebuah kata kerja dengan beberapa obyek dalam kasus akusatif)
c. Cara (menyerupai fungsi kata keterangan)
d. Waktu atau ruang (mengenai panjang waktu atau jangkauan ruang)
4.Case Genitif
Kasus genitif mempunyai fungsi yang sangat luas. Tidak kurang dari sepuluh fungsi ditemukan dalam PB.
a. Kualitas, definisi, deskripsi
b. Bagian
c. Kepemilikan, sumber, asal
d. Aposisi
e. Genitif obyektif
f. Genitif subyektif
g. Perbandingan
h. Nilai atau harga
i. Waktu atau ruang (untuk menyatakan sesuatu terjadi dalam waktu/ruang tersebut)
j. Obyek
5.Case Datif
Seperti kasus-kasus yang lain, kasus datif juga memiliki berbagai fungsi.
a. Respek (asosiasi, kepemilikan, lingkungan)
b. Obyek tidak langsung
c. Obyek langsung
d. Alat, agen, penyebab atau cara
e. Waktu atau ruang (untuk menyatakan titik waktu atau lokasi tertentu)
Deklensi adalah perubahan ke arah yg lebih kecil, lemah, atau rendah.
[1]http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=17&res=yoppi
[2] http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=18&res=yoppi
[3]http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=19&res=yoppi
Klausa “satuan gramatikal yg berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat”
[4] Ungkapan yg berfungsi menambah atau menjelaskan ungkapan sebelumnya dl kalimat yg bersangkutan.http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
[5] http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=22&res=yoppi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI