Mohon tunggu...
Franklin Sipayung
Franklin Sipayung Mohon Tunggu... Lainnya - Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat

Perfeksionist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpinan Desa yang Menggunakan Hati

20 November 2022   11:13 Diperbarui: 20 November 2022   11:16 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMIMPIN YANG MENGGUNAKAN HATI DALAM MEMIMPIN

  (Success Story Kepemimpinan Desa di Desa Dayeuhwangi)

Dana desa dianggarkan untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan (Presiden Jokowi)

Kehidupan desa memulai babak baru setelah dikucurkannya dana desa di tahun 2015. Demikian juga di Kabupaten Majalengka yang memiliki 330 Desa di tahun 2021, tentu dana desa yang dikucurkan ini akan berarti banyak bagi pembangunan desa sehingga membuat desa semakin maju dan seiring dengan itu diharapkan masyarakatnyapun semakin makmur. Secara keseluruhan mulai tahun 2015 -- 2021 total dana desa yang disalurkan di Kabupaten Majalengka berjumlah 2,041 triliun. Salah satu desa yang ada di Kabupaten Majalengka adalah Desa Dayeuhwangi sebagai pemekaran dari desa Sadawangi Kecamatan Lemahsugih yang juga mendapatkan dana desa mulai tahun 2015.

A.  Profil Desa

Secara resmi Desa Dayeuhwangi sebagai desa pemekaran terbentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka di tahun 2012. Jika ditarik garis lurus, jarak Desa Dayeuhwangi ke pusat kota Kabupten Majalengka adalah 16,24 km. Untuk mencapai desa tersebut, akses umum dapat ditempuh dengan 3 jalur alternatif transportasi darat yang rata-rata menghabiskan waktu  1 jam 17 menit.

Untuk membantu pemerintahan desa dalam pelayanan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan, Desa Dayeuhwangi memiliki 2 dusun dimana masing-masing dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun, yaitu Dusun Cikapundung yang terdiri dari 2 Rukun Warga (RW) dan 7 Rukun Tetangga (RT) dan Dusun Simpur yang terdiri dari 3 RW dan 7 RT.

Dari sisi kewilayahan, Desa Dayeuhwangi memiliki luas kurang lebih 134,15 hektar dan yang menjadi unik adalah di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sumedang yang dipisahkan oleh sungai Cihike. Perbatasan dengan kabupaten lain ini apabila dimanfaatkan dengan maksimal dapat menjadi peluang bagi Desa Dayeuhwangi untuk dapat lebih berkembang dan semakin maju. Selanjutnya dari sisi kontur wilayah, Desa Dayeuhwangi sebagian besar daerahnya merupakan perbukitan, termasuk penduduknya yang banyak tinggal di area tersebut. Tentunya dari sisi penyediaan infrastruktur jalan, hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan maupun pemeliharaannya karena harus lebih memperhitungkan tingkat keselamatan bagi pengguna, termasuk konsekuensi biaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan daerah mendatar. Hal lain yang harus diperhitungkan adalah resiko terjadinya bencana longsor. Tentu saja kondisi ini membutuhkan konsentrasi pikiran dari seluruh aparat desa karena menyangkut dengan nyawa manusia.

Dari data profil diketahui bahwa penduduk Desa Dayeuhwangi adalah sebanyak 863 keluarga dengan jumlah jiwa 2818, yang terdiri dari 1521 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1247 jiwa perempuan.  Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian, yaitu sebanyak 947 jiwa, Namun, yang menjadi permasalahan adalah hanya sebagian kecil (15,5%) yang merupakan petani pemilik lahan, sedangkan 84,5% merupakan buruh tani. Ini sejalan dengan keadaan kesejahteraan keluarga di desa tersebut sesuai dengan pengelompokan yang dilakukan oleh BKKBN. Sebanyak 398 keluarga termasuk pra sejahtera, yaitu keadaan keluarga yang tidak memenuhi salah satu unsur kebutuhan dasar keluarga (kebutuhan tersebut adalah dapat makan 2 kali sehari atau lebih, memiliki pakaian yang berbeda di rumah dan tempat lain, memiliki rumah yang mempunyai atap, lantai, dan dinding yang baik, memiliki kemampuan untuk membawa anggota keluarga ke sarana kesehatan ketika sakit, bila termasuk pasangan usia subur ingin berKB dapat pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi, dan unsur yang terakhir adalah semua anak berusia 7-15 tahun bersekolah). Sebagian besar, yaitu 453 keluarga, hanya termasuk kategori keluarga sejahtera 1 dimana hanya mampu memenuhi unsur kebutuhan dasar keluarga namun tidak mampu memenuhi salah satu indikator kebutuhan psikologis keluarga (kebutuhan tersebut adalah mampu melaksanakan ibadah, mampu makan daging/ikan/telur paling kurang seminggu sekali, memperolah satu stel pakaian setiap tahun, memiliki luas lantai rumah 8m2 setiap penghuni, 3 bulan terakhir seluruh keluarga dalam keadaan sehat, ada yang bekerja untuk memperolah penghasilan, seluruh anggota keluarga bisa baca dan tulis latin,  dan pasangan usia subur menggunakan konstrasepsi). Sedangkan hanya 11 keluarga termasuk kategori keluarga sejahtera 2, dan 1 keluarga termasuk keluarga sejahtera 3.

B.  Pemikiran Cerdas Daalm Anggaran yang terbatas

Dengan mengelola anggaran sebesar 2,001 miliar di tahun 2020 dan turun di tahun 2021 menjadi 1,692 miliar, dibutuhkan kecerdasan dan kebijaksanaan untuk mengalokasikan dana yang ada ke kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak maksimal bagi peningkatan kemajuan dan kemakmuran desa. Sebagian besar dari anggaran tersebut berasal dari dana desa, dimana kondisi perekonomian yang sulit akibat pandemi mempengaruhi besaran dana desa yang diberikan kepada Desa Dayeuhwangi. Besaran dana desa di tahun 2020 adalah  1,359 miliar dan di tahun 2021 turun menjadi 1,132 miliar dan di tahun 2022 turun lagi menjadi 1,19 miliar.

Ada hal yang luar biasa dari penggunaan dana di Desa Dayeuhwangi di tahun 2020, yaitu penyertaan modal untuk Badan Usaha Masyarakat Desa (BUMDes) sebesar 377,4 juta atau 27,77 % dari besaran dana desanya. Dana tersebut digunakan untuk pembelian mesin digital printing sebagai usaha utama dari BUMDes tersebut. Dibutuhkan keberanian dalam melakukan pengambilan keputusan untuk pembelian mesin ini. Pasti banyak pro kontra yang ada ketika pembelian tersebut diusulkan dalam musyawarah desa (musdes). Usaha untuk meyakinkan masyarakat bahwa pembelian ini layak dilakukan merupakan seni tersendiri dari pemimpin desa yang ada.

Dari profil keuangan yang ada dapat diketahui bahwa di tahun 2020 dana yang terserap untuk penanggulangan bencana adalah 565,260 juta atau 33,71% dari keseluruhan belanja. Kontur perbukitan inilah yang menyebabkan Desa Dayeuhwangi rawan bencana. Kepala desa (Kades) harus mengalokasikan cadangan dana ketika bencana ini terjadi, seperti tanah longsor yang  terjadi di tahun 2019 dimana rehabilitasinya dilakukan di tahun 2020. Sementara itu untuk bidang pelaksanaan pembangunan desa dimana dana tersebut sebagian besar digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa adalah sebesar 580,853 juta atau 34,64%. Dikarenakan kontur daerah yang dihuni oleh masyarakat banyak perbukitan, dari APBDes rinci diketahui bahwa bahwa biaya untuk Subbidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menghabiskan porsi 393,889 juta atau 67,81% dari pagu Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa.

C.  Memimpin Dengan Hati 

Desa Dayeuhwangi saat ini dipimpin oleh seorang perempuan, termasuk juga salah satu kepala dusunnya. Ini merupakan hasil pemilihan dari masyarakatnya yang menunjukkan realita akan kesadaran berpolitik untuk memilih pemimpin mereka. Jenis kelamin tidak menjadi hal yang diperhitungkan, namun kapasitas dan jiwa pengabdianlah yang menjadi penilaian utama. Di sisi lain hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang luar biasa tentang nilai pengarusutamaan gender, walaupun secara teori mereka tidak mengetahuinya. Penglibatan masyarakat yang tidak membedakan jenis kelamin ketika diminta menjadi tenaga kerja padat karya untuk pembangunan infrastruktur penddidikan, menjadi bukti bahwa Kades tersebut juga sudah mengimplementasikan nilai pengarusutamaan gender dalam memimpin.

Kades yang terpilih di bulan November 2019 bukan merupakan penduduk asli desa tersebut. Yang bersangkutan berasal dari pulau Batam dan suaminya berasal dari kecamatan lain yang berdekatan dengan desa tersebut. Kehidupan Kades bersama suaminya pada saat sebelumnya merupakan pengusaha di bidang toko bangunan yang cukup besar, dimana banyak juga pelanggannya merupakan penduduk desa Dayeuhwangi. Kebaikan yang sudah diberikan dan kesan positif yang sudah tertanam, itulah yang menjadi awal ketika beberapa tokoh masyarakat dari Desa Dayeuhwangi memintanya untuk ikut dalam pemilihan kepala desa. Jawaban yang diawalnya tidak bersedia, namun karena begitu gigihnya permintaan dari para tokoh dan juga saran dari suami dengan keyakinan "pasti kalah", maka yang bersangkutan pada akhirnya bersedia untuk mengikuti pemilihan. Sejarah berkata lain, ternyata hal positif dari hubungan pengusaha dan konsumen mampu membuat dirinya memenangkan pemilihan kepala desa dengan meraih 52% suara dari 3 kontestan yang mengikuti, termasuk salah satunya adalah incumbent. Kemenangannya bukan berarti menyingkirkan aparat desa yang ada sebelumnya. Mereka tetap diajak untuk terus bersama melayani masyarakat dengan persyaratan memiliki "frekuensi yang sama" dalam bekerja.

D. Implementasi Nilai Kekeluargaan

Keakraban yang sudah terjalin sejak lama antara Kades dan keluarga dengan penduduk desa tetap dibawa dalam menjalin hubungan baru sebagai pemimpin dengan masyarakatnya. Hampir semua penduduk desa dari berbagai usia, mulai dari yang muda sampai dengan yang lansia, termasuk para tokoh masyarakat, aparat desa, personal kelengkapan desa, dan unsur Muspika di Kecamatan Lemahsugih, mempunyai panggilan yang sama kepada dirinya, yaitu "mamih".  Hal inilah yang menjadi penguat bagi dirinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya walalupun harus melakukan peran ganda untuk mengurus keluarga, terutama anak-anaknya yang semuanya masih dalam masa pendidikan. Bukan hanya pemikiran, bahkan kendaraan keluarga yang dimiliki disediakan untuk masyrakatnya guna menjadi "ambulance" ketika terjadi keadaan darurat untuk mengantar ke rumah sakit di yang ada di Majalengka. Hal-hal seperti itulah yang makin menumbuhkan kecintaan masyarakat kepada dirinya maupun keluarganya.

E. Pemimpin Yang Visioner dan Memiliki Integritas

Pemikiran yang memandang jauh ke depan dapat dilihat ketika bagaimana sang Kades menantang generasi mudanya, yang hanya memiliki sedikit keahlian di bidang informasi dan teknologi, untuk membuka BUMDesa di bidang digital printing. Jumlah dana yang dikucurkan yang hampir 25% dari jumlah dana desa yang diterima dan diperuntukkan untuk pembelian mesin cetak yang baru, menjadi bukti nyata bahwa Kades mereka bukan hanya kata namun memberikan bukti dalam membina generasi mudanya. Proses dalam musdes untuk pembelian mesin tersebut menjadi bukti keandalannya dalam meyakinkan warga dan anggota BPD untuk menyetujui pembelian mesin tersebut.

Pembangunan infrastruktur desa, fasilitas pendidikan, penanganan covid, kesehatan ibu dan anak, dan yang lainnya dengan hasil yang sesuai dengan anggaran yang disediakan menjadi bukti bahwa beliau bekerja dengan integritas yang dimiliki.

Pembayaran BLT Desa yang hanya untuk 30 KPM, walaupun masyarakatnya banyak yang termasuk keluarga prasejahtera, menjadi isyarat bahwa arahan beliau kepada masyarakatnya didengar dan mereka memiliki kesadaran menerima denga rela dan tidak mempunya sikap "aji mumpung".

Tidak terasa sudah 2 tahun berjalan kepemimpinannya di Desa Dayeuhwangi. Namun cita-citanya untuk terus berbuat yang terbaik bagi desanya tetap membara dengan rencananya yang luar biasa. Pembangunan Kantor Desa yang dilengkapi dengan fasilitas yang baik dan dapat dijadikan sebagai"center of excellence" bagi masyarakatnya untuk menggantikan kantor desa yang selama ini dipinjamkan oleh pihak lain, menjadi salah satu harapannya di tahun 2022. Pengembangan ekonomi masyarakat melalui berbagai terobosan dengan rencana meminta dukungan dari perguruan tinggi elit yang ada di Kota Bandung, menjadi tantangan baginya untuk diwujudkan. Semangat yang sama dengan masyarakat yang dipimpin menjad asa yang luar biasa untuk bersama-sama membangun Desa Dayeuhwangi menjadi desa yang maju dan dan memiliki kemakmuran ekonomi yang terus meningkat.

Semoga........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun