Mohon tunggu...
dwi atmoko
dwi atmoko Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi UIN angkatan 2006

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Love Disorder (Abnormal Approach)

26 Juni 2010   15:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:16 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sendiri…,Begitulah keseharianku

Sepi…..,Begitulah suasana hatiku…

Laksana autis disetiap hari-hariku…

Seperti amnesia akan cinta…

Terasakan sebuah delirium yang tidak umum…

Akankah ini menjadi sebuah demensia kompleks….???

Tidak…

Denial harus segera tercipta….!!!

Afek tentang cinta harus menjadi manik…!!!

Karena aku bukanlah penderita gangguan mental organik..!!!

Bergeraklah menuju minor, jangan mayor…!!!

Karena jika mayor aku akan mengalami retardasi psikomotor…

Tapi aku juga tidak ingin menjadi paranoia…

Yang menjadikanku erotomania bahkan sampai megalomania…

Aku hanya ingin menghilangkan persekutorik dari tipe somatik…

Itu akan membawaku menjadi seorang parafrenia..,

Atau bahkan sampai pada tahap shared paranoia…

Cinta..cinta…

Tak ku sangka kau membawaku sampai pada toleransiku….

Padahal aku berharap adanya sedikit withdrawal…

Tapi tak apalah.., asalkan tidak menjadi parafilia aku sangat bahagia…

Karena ancaman fetishism dan transvesticnya begitu memalukan…

Belum lagi dengan voyeurism dan frotteurism…

Kini rasanyacinta menjadiinsomnia…

Ah …tapi tak apalah, karena ku yakin ini adalah sebuah karunia…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun