Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

EnTe| 1 Oktober Hari Kesaktian Apa dan Siapa?

1 Oktober 2018   11:59 Diperbarui: 1 Oktober 2018   12:24 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
franshare.blogspot.com

Dengan ini pulalah Soekarno masih ngotot mempertahankan partai-partai komunis, sebab jika kita samakan persepsi itikad kepemilikan bersama komunis yang sesungguhnya salah satunya adalah pada pasal ini. Komunis muncul untuk mendekatkan kesenjangan yang selama ini diciptakan oleh sistem feodal yang kini menjelma menjadi sistem kapitalis pada pasal ke-5 dengan perekonomian kooperatif atas dasar asas kekeluargaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menuju demokrasi secara keseluruhan (ekonomi, sosial, dan politik). Maka sisi positif komunis meniadakan agama dalam visi-misi mereka adalah karena agama diperuntukan bagi keimanan rohani bukan untuk keambisian duniawi. Nah sekarang ini, apa dan siapakah yang lebih sakti untuk berpengaruh pada keberlangsungan hidup masyarakat?

Daftar Pustaka:

1 St. Sularto (ed.), Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi (Jakarta: Buku Kompas, 2001) hlm. 113.

2 Aim Abdulkarim, Pendidikan Kewarganegaraan, Membangun Warga Negara yang Demokratis; untuk kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), hlm. 109.

3 W.J.S. Poerwadarminta (diolah kembali oleh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa), Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976), hlm. 717.

4 Tan Malaka, Muslihat, Politik, & Rencana Ekonomi Berjuang (Yogyakarta: Narasi, Cetakan kedua 2016), hlm. v-vi.

Frankincense (Purwokerto, 1 Oktober 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun