Terkulai layu tertopang dagu
Masa yang lalu terdesah malu
Tertatap kosong lambai dedaunan
Angin membelai pun tidak terhiraukan
Kelam-kelam terasuk menjahanam
Tanya-tanya khusuk menggeram
Langkah tubuh ini yang terdiam
Dalam kekalutan yang mencekam
Tertunda ragu batin yang menyiksa
Terbenam benak kosong yang tersisa
Langkah putus harapan yang terasa