Mohon tunggu...
Fran Jonathan
Fran Jonathan Mohon Tunggu... -

web: www.husadareiki.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Traditional Chinese Medicine Sebagai Alternatif Teori Kesehatan

21 Oktober 2016   10:37 Diperbarui: 21 Oktober 2016   10:54 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia medis modern, tidak mengakui keberadaan Qi atau energy kehidupan. Selama ratusan tahun sejak jaman renaissance di Eropa, para ilmuwan tidak menemukan keberadaan Qi, jadi keberadaan teori kesehatan berdasarkan teori tentang qi mereka tolak mentah-mentah. Ini berlaku untuk semua jenis pengobatan alternatif yang ada di dalam masyarakat, seperti Qi gong, Reiki, Ayur veda, akupuntur dan lain-lain.Para ilmuwan medis beranggapan, penyembuhan alternatif bersifat psikologis dan tidaklah lebih baik dibandingkan dengan efek placebo.

Ada kekuatiran di kalangan medis, bahwa masyarakat memilih teknik pengobatan alternatif dan menolak pengobatan medis yang sudah  teruji. Sebenarnya, tidak ada yang meragukan logika medis ini, bila di minta memilih, setiap orang pasti ingin pengobatan yang teruji dan lebih punya garansi kesembuhan. Masalahnya, pengobatan medis tidak murah, terkadang menimbulkan efek samping, dan membuat tubuh pasien lebih lemah dari sebelumnya sehingga kualitas hidup menurun.

Bagi saya, pengobatan medis tetap menjadi pedoman nomor 1, tetapi tidak ada salahnya bila kita punya system pengobatan alternatif sebagai pembanding. Apalagi di surat kabar sering saya baca tentang kekuatiran akan adanya resistensi massal bakteri di seluruh dunia.  Memang, kita harus berhati-hati dalam memilih pengobatan alternatif, karena tidak semua pengobatan alternatif mempunyai system dan teori yang jelas. Dan salah satu system pengobatan alternatif yang mempunyai system dan teori yang cukup jelas adalah teori dari Traditional Chinese Medicine.

Traditional Chinese Medicine(TCM), mempunyai sejarah yang sangat panjang, bahkan buku teks pertamanya di tulis sejak jaman 2000 tahun sebelum masehi. Teori TCM mengenal tentang qi, jalur meridian, dan bagaimana mengobati penyakit tanpa mengorbankan organ lain. Bila kita mengenal istilah masuk angin dan biasanya minta orang lain untuk kerik-an, itu berasal dari teori TCM, dunia medis barat tidak mengenal istilah masuk angin.

TCM sangat luas, dan meliputi akupuntur, pengobatan herbal dan energy healing(Qi gong). Para tabib Cina kuno mendahulukan terapi energy (Qi gong) karena merupakan bentuk pencegahan terhadap penyakit dan memperkuat daya tahan tubuh. Bila di mungkinkan, para tabib sebisa mungkin tidak memberikan obat herbal, karena lebih baik, tubuh kita menyembuhkan diri sendiri dengan qi gong, agar tubuh tetap kuat dan tidak gampang sakit di kemudian hari.

Sebelum saya menjumpai teori TCM, saya merasakan adanya jalur energy dan titik-titik akupuntur dalam tubuh saya dan pasien yang saya beri terapi Reiki. Dan semuanya cocok dengan apa yang di gambarkan oleh teori TCM. Hal ini memperkuat keyakinan saya, bahwa para tabib jaman dulu adalah ahli Qi gong, mereka melihat atau merasakan adanya aliran qi secara langsung tanpa bantuan alat.

Kemudian, teori TCM, memberi saya gambaran, apa yang bisa kita dapatkan dari terapi energy, dan apa yang menjadi batasan dari terapi energy. Misalnya, masalah genetis dan penuaan tidak bisa kita obati hanya dengan mengandalkan terapi energy. Tetapi terapi energy, mampu memperkuat tubuh, memperkuat organ, melancarkan peredaran darah, merileksasikan otot, dan mempercepat penyembuhan luka luar dan dalam. Pada akhirnya, teori TCM lebih menyarankan mempunyai gaya hidup sehat dan tidak terlalu lelah sehari hari, agar daya tahan tubuh tetap optimal.

Praktek Reiki bagi saya merupakan salah satu cabang Qi gong, saya tidak meragukan manfaat Reiki dalam menjaga kesehatan saya sejak saya mendalami Reiki tahun 2002. Misalnya, dulu sebelum berlatih Reiki, saya sering sakit setiap panca roba, dan setelahnya badan saya lebih sehat dan tahan sakit pada masa panca roba. Reiki juga sangat efektif meredakan stress dan berguna untuk memudahkan kita untuk rileks.

Teori TCM sangat cocok dengan praktik Reiki. Reiki mampu menggantikan jarum akupuntur dan moxa dalam TCM dengan hasil terapi yang lebih baik. Sebisa mungkin, kita menjaga kesehatan kita dan menyeimbangkan sedikit ketidah harmonisan dengan Reiki. Tetapi bila suatu penyakit telah mencapai tahap tertentu, saya tetap menganjurkan pengobatan medis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun