Ini gimana ceritanya? Tema ini rasanya agak kontroversial. Rumah sendiri sudah kecil. Untuk ruang-ruang inti seperti kamar tidur saja sudah sempit, sekarang mesti ditambah gudang lagi. Tarok di mana lagi tuh gudang?
Ya, saya tahu, tema ini sangat "aneh" atau bahkan "tidak relevan" terhadap rumah tipe kecil. Tetapi bukan berarti tidak mungkin. Justru dengan adanya gudang, rumah yang tadinya kecil, maka akan semakin "terlihat" lebih besar.
Kita sadar, bahwa masyarakat Indonesia, termasuk saya dan juga pembaca mungkin, adalah masyarakat yang cukup konsumtif. Kita kadang sudah tidak bisa membedakan, mana kebutuhan dan mana keinginan. Sekali kita pengen sesuatu dan kita mampu membelinya, maka pasti akan kita beli.Â
Ini baik lho untuk perekonomian Indonesia. Uang di pasaran jadi bisa berputar. Tetapi sekarang bukan itu point yang ingin saya sampaikan. Yang sering saya pertanyakan, setelah barang itu dibeli, mau ditaruh di mana? Atau kalau jarang dipakai, mau disimpan di mana? Kalau rumahnya besar, mungkin itu bukan menjadi topik pembicaraan kita kali ini. Tetapi kalau rumahnya cuma seuprit, mau ditaruh dimana lagi tuh barang? Apakah mau diletakkan seadanya saja? Hmm, tidak tertutup kemungkinan, bisa jadi mungkin seperti itu, ya?
Keadaan yang sering saya perhatikan di rumah-rumah yang kecil, memang demikian adanya. Barang yang kadang sudah tidak terpakai lagi, dimasukkan ke dalam kardus dan ditumpuk di salah satu pojok ruangan.
Tetapi di sisi lain, saya juga pernah melihat rumah yang sangat rapi dan saya bingung, barang-barangnya kok dikit ya di sini. Setelah cerita panjang lebar, ternyata di rumah itu ada gudang yang besar.Â
Sebagai contoh, di setiap akhir tahun biasanya ada beberapa orang yang senang menghiasi rumahnya dengan pohon natal yang besar lengkap dengan pernak-perniknya yang tidak sedikit. Dan setelah bulan Desember berlalu, pohon natal yang besar tadi juga ikut disimpan, kan ya? Tidak mungkin pohon natal itu berada di tempat yang sama selama setahun sampai natal berikutnya. Nah, di sinilah point yang ingin saya tekankan, disimpan di mana.
Bapak, ibu dan pembaca pasti bisa membayangkan bagaimana rumah yang kecil atau bahkan sempit harus berbagi "space" lagi dengan banyaknya tumpukan kardus di lantai. Betapa sesaknya rumah itu.
Kardus-kardus tersebut secara langsung atau tidak sudah mengambil ruang gerak kita. Rumah kecil harusnya membutuhkan lebih banyak space untuk dapat beraktivitas dengan baik. Sekarang pertanyaannya, apakah kita rela berkorban dan berbagi "space" dengan kardus-kardus itu? Selain mengambil "space", tumpukan barang atau kardus juga berpotensi menampung debu. Padahal kita sepakat, rumah mesti dijaga kerapiannya sekaligus kebersihannya. Kalau barang di rumah itu banyak, bagaimana caranya agar rumah bisa tetap rapi dan bersih?
Jawabannya sederhana, yaitu sediakan sebanyak mungkin tempat penyimpanan yang tidak memakan "space" di lantai. Menciptakan storage atau tempat penyimpanan ini kayaknya sudah menjadi passion saya.