Mohon tunggu...
Franhky Wijaya
Franhky Wijaya Mohon Tunggu... Arsitek - pemerhati bidang properti

seseorang yang ingin berbagi pengalaman karena sudah lama bekerja di bidang properti, terutama bidang perencanaan, mulai dari pengembangan landed houses, komersial, pergudangan sampai bangunan apartment.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memanfaatkan Tanah Terbengkalai Menjadi Lahan yang Potensial

26 Agustus 2021   21:28 Diperbarui: 2 September 2021   19:01 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya ingin bercerita dan sharing pengalaman mengenai proyek yang sedang dikerjakan. 

Tanahnya sekitar 14 ha dan berada di lokasi yang strategis, di depannya dilalui oleh kendaraan untuk lintas antar provinsi. Tetapi sayangnya, lokasi eksisting merupakan tanah kosong yang dibiarkan begitu saja. 

Semak belukar sudah merajalela serta pohon-pohon besar juga sudah tinggi. Dulu sempat dikembangkan, tetapi tidak dilanjutkan. Tidak tahu alasannya kenapa harus berhenti. 

Keadaan eksisting sekarang selain semak belukar, pepohonan besar, juga ada bekas jalanan utama yang belum selesai pengerjaannya dan itupun sudah rusak.

Waktu terus berganti, sementara tetangga-tetangga sebelahnya lambat laun juga terus membangun. 

Permukiman dan sekolah sudah ada di sekelilingnya. Kawasan yang tadinya mungkin sepi dan area persawahan sekarang sudah mulai ramai. 

Melihat keadaan sekarang, bisa saja si pemilik mulai berpikir untuk mengembangkan tanahnya, sayang juga kalau tanah di lokasi strategis dibiarkan "nganggur". 

Jadilah tanah tersebut direncanakan akan dikembangkan untuk area pergudangan dan komersial dengan harapan nantinya bisa mendatangkan profit.

Konsultan perencana mulai ditunjuk dan survey lapangan pun dilakukan untuk melihat langsung lokasi. 

Tanah yang dulunya dipergunakan untuk area pertanian memang sudah tidak cocok lagi di area perkotaan apalagi sudah dilalui oleh jalan lintas provinsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun