Mohon tunggu...
CeritaAndy
CeritaAndy Mohon Tunggu... profesional -

Seorang manusia biasa dengan hati yang luar biasa dan selalu ingin belajar akan segala sesuatu. Pribadi yang dapat menikmati hidup dengan berlibur, wisata kuliner, dan menulis. Menghargai hidup dengan selalu tersenyum, menikmati hidup dengan berbagi, dan menjadikan hidup lebih luar biasa dengan berpikir positif. Mensyukuri setiap berkat yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta dan berusaha membagikannya tanpa pamrih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Toleransi Berubah Menjadi Intoleransi

6 Februari 2018   11:49 Diperbarui: 7 Februari 2018   03:44 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar dari sikap TOLERANSI yang selama ini mendasari segala aspek kehidupan di Indonesia, baik sosial maupun agama. Perbedaan itu selalu indah dan memberikan warna tersendiri dalam setiap aspek kehidupan. Namun perbedaan itu akan menjadi indah tergantung dari bagaimana kita menyikapi perbedaan itu.

Saat ini terjadi perubahan besar terhadap sikap keBHINEKAan di negara kita setelah pergolakan politik beberapa waktu yang lalu. Banyak pribadi yang tidak mampu mempertahankan sikap keBHINEKAan karena pikiran dan hati nurani yang tercemar oleh ISU-ISU yang dibangun oleh sekelompok orang yang hendak menTUHANkan diri mereka.

Proses akan pergolakan ini sangat cepat terjadi dan jelas memperlihatkan bagaimana masih rendahnya tingkat pemahaman sekelompok orang akan sikap TOLERANSI. Perubahan sikap TOLERANSI menjadi INTOLERANSI terjadi dengan sangat cepat seperti membalikkan telapak tangan. Bukan merupakan sebuah kebanggaan ketika memiliki sikap INTOLERANSI, karena sikap tersebut hanya memperlihatkan KEBOBROKAN hati nurani dan pikiran kita. Menghargai setiap perbedaan disekitar kita adalah sikap mulia yang dapat menjadi bekal kita untuk kelangsungan kehidupan sosial, agama, dan kekeluargaan kita di masa yang akan datang. Sikap ini merupakan salah satu WARISAN berharga untuk generasi selanjutnya.

Keyakinan dan kepercayaan kita kepada Tuhan adalah hal pribadi antara kita dan Tuhan yang seharusnya tidak dapat diusik oleh orang lain. Agama itu adalah salah satu hal paling pribadi dari setiap orang. Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan dan tidak ada agama yang buruk, karena yang buruk itu adalah para penganut agama itu sendiri yang selalu ingin menTUHANkan diri mereka sendiri.

Akhirnya kita harus bertanya pada diri kita sendiri akan dua hal ini :

1. Apakah kita mau menjadi pewaris yang baik bagi generasi selanjutnya?

2. Apakah kita termasuk ke dalam kelompok orang-orang dengan sikap TOLERANSI atau INTOLERANSI?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun