Ibadah merupakan sebuah hubungan istimewa dan bersifat sangat pribadi antara manusia dan Tuhan. Ibadah merupakan jembatan komunikasi antara manusia dan Tuhan. Ibadah bukanlah sesuatu yang harus dipertunjukkan atau bahkan dipertandingkan.
Namun hal itu sangatlah berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Ibadah dipertunjukkan, bahkan dipertandingkan demi sebuah hadiah. Hal ini sungguh sangat menyedihkan, karena apa yang seharusnya menjadi ranah pribadi seseorang akhirnya dapat diperjualbelikan/ diperdagangkan demi sebuah hadiah.
Ini jelas terlihat dari apa yang dilakukan oleh pemerintah kota Bengkulu, dalam hal ini walikota Bengkulu. Sang walikota mengadakan pertandingan/ sayembara untuk setiap ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim. Menurut sang walikota, bahwa ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ibadah masyarakat. Namun hal ini mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak, karena bukan merupakan contoh yang baik bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat menjalankan ibadah hanya untuk mendapatkan hadiah. Tentu ini dapat menjadi sebuah kemunafikan dan kebohongan terhadap diri sendiri.
Selain itu yang menjadi pertanyaan adalah tokoh yang seharusnya memberikan contoh yang baik terhadap masyarakatnya, tidak melakukannya dengan baik dan benar. Apakah ada maksud lain dibalik semuanya ini...? Apakah ini merupakan strategi jangka pendek dan jangka panjang dari sang walikota...? Hanya Tuhan dan sang walikota yang mengetahui apakah ibadah untuk mobil, atau mobil untuk ibadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H