Sadarkah kita bahwa setiap pemikiran yang kita miliki adalah sebuah implikasi dari filsafat yang terdahulu? Pemikiran kita bahkan bukanlah hal baru lagi. Kebanggaan akan ide-ide adalah sesuatu yang sia-sia karena semua itu sudah pernah digumulkan oleh para filsuf.
Pemikiran mengenai eksistensi diri ataupun kebebasan merupakan contoh nyata yang dialami oleh kebanyakan anak muda saat ini, Dalam mengambil keputusan, kaum muda cenderung menonjolkan eksistensi dirinya. Hampir dalam seluruh aspek kehidupannya, anak muda selalu menganut pikiran tersebut. Selain itu, kaum religius sebagian besar juga telah terpengaruh oleh filsafat-filsafat yang akhirnya membiaskan makna dalam sebuah ibadah
Lalu, pemikiran seperti apa yang telah mempengaruhi pemikiran kebanyakan anak muda dan kaum religius zaman sekarang?
Berikut adalah jenis-jenis filsafat yang telah mempengaruhi pikiran manusia sepanjang sejarah, terutama kaum muda dan kaum religius
1. Deisme
Filsafat Deisme mengajarkan bahwa dunia ini diciptakan oleh Tuhan, namum setelah tercipta, Tuhan tidak menopang dan pergi begitu saja. Kaum Deisme percaya bahwa dunia ini tidak akan ambruk dan jatuh jika Tuhan tidak menopang. Hal ini disebabkan karena menurut mereka, Tuhan telah menetapkan hukum-hukum untuk menjaga stabilitas dunia sehingga memungkinkan ciptaanNya untuk hidup tanpa Dia. Gambaran umumnya biasanya adalah dunia ini seperti jam raksasa yang diputar agar bisa berjalan sendiri
Penganut Deisme akan cenderung berpikir bahwa segala sesuatu sudah ditetapkan sejak semula termasuk gerak-gerik manusia. Maka jika ada hal negatif atau kejahatan yang terjadi, itu karena Tuhan sudah menetapkannya dan bukan karena manusia ingin melakukannya. Manusia tidak mempunyai kontrol atas dirinya untuk melakukan apapun sesuai kehendaknya. Dengan kata lain, pandangan Deisme mendukung manusia untuk melakukan segala sesuatu karena semuanya dianggap benar dan baik.
akibat dari pemikiran Deisme:
Dalam kehidupan sehari-hari, kemungkinan besar kita pernah mempraktikan filsafat Deisme. Pernahkan kita memiliki keinginan yang kita tahu salah tetapi kita tetap melakukannya dan mengabaikan perintah Tuhan yang pernah kita dengar? Pernahkah kita berbuat dosa dan sama sekali tidak memikirkan bahwa Tuhan melihat kita? Pernahkah kita mengambil segala keputusan berdasarkan pertimbangan sendiri dan tidak mencari kehendak Tuhan? Semua ini adalah bibit Deisme. Kita mengabaikan keberadaan Tuhan, seakan-akan Dia tidak hadir atau tidak tahu.
2. Nihilisme
Filsafat Nihilisme mengajarkan bahwa Tuhan telah mati dan mengajak umat manusia agar jangan mau diperbudak oleh tradisi-tradisi masa lalu, baik secara konsep maupun tingkah laku. Dengan kata lain, filsafat Nihilisme ingin mengajak manusia untuk tidak menginginkan apa pun dan tidak mengakui apa pun. Faktanya, tidak ada satu pun manusia yang hidup di bumi ini yang tidak terikat oleh apa pun atau tidak mengakui sesuatu. Friedrich Nietzsche, pencetus filsafat ini, akhirnya menjadi gila karena berusaha menghidupinya.