Ekonomi kreatif merupakan suatu konsep untuk merealisasikan pembangunan ekonomi yang memiliki daya berkelanjutan berbasis pada kreativitas. Sumber daya tersebut memiliki pemanfaatan yang nilainya tidak terbatas, yaitu berupa ide, gagasan serta talenta. Nilai dari ekonomi kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti yang terjadi pada era ekonomi industri, tetapi kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju.
Menurut Supriadi (2005:15) kreativitas berarti kemampuan seseorang dalam melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Dapat dikatakan bahwa, Kreativitas merupakan sebuah kunci utama untuk menciptakan serta menghasilkan sebuah inovasi karya unik dalam ekonomi kreatif.
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki tempat pariwisata yang indah dan eksotis di mata internasional. Selain keindahan alamnya, Indonesia juga memiliki keberagamaan serta warisan budaya. Potensi tersebut, dapat dimanfaatkan dalam ekonomi kreatif sektor pariwisata. Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia masih kurang dalam hal infrastruktur penunjang, keamanan, serta faktor kebersihan dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Semakin hari kontribusi yang meliputi program serta kolaborasi antar pemerintah pusat dan juga daerah sudah dilakukan untuk meningkatkan hal-hal yang menjadi kekurangan tersebut.
Salah satu daerah di Indonesia yang sudah berhasil menjadi sektor pariwisata yang baik adalah Pulau Dewata Bali. Kekayaan alam yang indah serta keberadaan budayanya, menarik hampir dari semua wisatawan baik lokal maupun internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitian indeks pariwisata indonesia (IPI) dengan Litbang Kompas, kota Denpasar memiliki nilai 3,81 dengan perbandingan nilai 0 sampai dengan 5.
  Ekonomi kreatif selalu membutuhkan ide, gagasan, talenta dan kreativitas. Seperti halnya pada sektor pariwisata, dimana membutuhkan pemanfaatan sumber daya secara maksimal. Nilai ekonomi dari sektor pariwisata meliputi produk seperti kerajinan tangan yang dijual untuk souvenir para wisatawan dan jasa seperti jasa tour di era kreatif membutuhkan pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Seperti yang kita ketahui Pulau Bali telah menjadi objek wisata yang terkenal di dunia. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang datang ke Pulau Bali untuk berlibur, tentu saja hal ini sangat baik untuk kemajuan ekonomi di Indonesia juga baik untuk meningkatkan ekonomi kreatif yang ada di Pulau Bali sendiri. Pulau Bali selalu menawarkan banyak wisata  yang baru, unik, indah  dan tentu saja menarik wisatawan untuk selalu datang ke Pulau Bali.
   Kreativitas adalah hal yang menjadi kunci dari terbentuknya sebuah ekonomi kreatif. Kreativitas dapat dikatakan sebagai suatu  kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, baru, dan dapat diterima oleh banyak orang. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang memiliki kreativitas cukup tinggi dengan banyaknya ide-ide baru yang dijual disana dan tentu saja mendatangkan banyak wisatawan. Indahnya Pulau Bali selalu dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku ekonomi kreatif disana, tentu saja hal ini membawa dampak positif untuk perekonomian di Pulau Bali. Oleh karena itu tidak heran jika Pulau Bali kerap mendapatkan penghargaan dari dunia. Seperti pada 2019 lalu Pulau Bali  kembali meraih penghargaan the best destination of the year dari TTG (Travel Trade Gazette) Award 2019. Hal ini menunjukan pentingnya kreativitas untuk meningkatkan daya saing di sektor pariwisata.
    Banyaknya produk-produk kreatif yang dibuat oleh para pelaku ekonomi kreatif di Bali membuatnya harus memiliki hak cipta. Salah satu produsen sekaligus pelaku ekonomi kreatif di Bali adalah Joseph Theodorus Wulianadi. Beliau adalah pemilik toko joger jelek yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Hasil karyanya yang unik dipadu dengan tulisan-tulisan yang terbilang lucu membuat toko joger jelek menjadi salah satu icon Pulau Bali. Para wisatawan yang berlibur ke Bali pasti sudah pernah berkunjung ke joger jelek karena toko joger jelek sudah menjadi objek wisata souvenir di Bali yang patut dikunjungi dan selalu ramai dengan pengunjung. Joseph Theodorus Wulianadi sendiri telah membuatkan hak cipta untuk setiap karya-karyanya, agar tidak ditiru atau di duplikasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
   Meski Bali merupakan sektor pariwisata yang terkenal di Indonesia, tentunya masih ada hambatan atau tantangan yang harus dihadapi, yaitu;
1. Support Capacity
Beberapa isu penting perlu dikelola dengan baik untuk tetap mempertahankan eksistensi Pulau Dewata Bali. Faktanya, kondisi Bali yang dulu berbeda dengan kondisi yang sekarang. Zaman dulu, Bali memiliki banyak hamparan sawah yang hijau dan sistem pertanian tradisional yang masih terlihat. Namun, sekarang 60% dari lahan tersebut telah dialih fungsikan sebagai tempat ornamen Bali yang bisa dibilang minimalis. Selain itu, ada juga perumahan dengan sistem properti yang hampir memakan seluruh sistem pertanian yang ada, hal ini juga dikarenakan petani yang berusia diatas 50 tahun tidak sanggup lagi mengurus sawahnya.
2. Efek Globalisasi dan Urbanisasi Masyarakat Pendatang