Mohon tunggu...
Francius Matu
Francius Matu Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati lingkungan pembenci kemunafikan dan pembenaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian Gayatri Wailissa Misterius Perlu Investigasi

27 Oktober 2014   21:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:32 3500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14143939661837582365

 

 

Banyak anak-anak Indonesia yang berprestasi tinggi, selalu mendapatkan hambatan kemajuan tertingginya, yaitu sebelum anak-anak itu bisa maksimal turut serta mendukung kemajuan pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia, mereka selalu mendapatkan perlakuan konspirasi jahat sehingga menuju kematian tragis mereka.

Salah satu contoh tentang kematian seorang anak pintar di Singapura bernama David Hartanto Wijaya (DHW) mahasiswa Indonesia pada Fakultas Elektro dan Elektronika di Nanyang Technological University (NTU) Singapura. DHW telah membuktikan kepiawaiannya dalam hal Matematika dimana DHW membuktikan kemampuannya dalam Olimpiade Matematika Internasional di Mexico. Kematiannya yang misterius yang dituduhkan sebagai bunuh diri yang disebutkan dosennya sendiri Prof.Chan Kap Luk, menurut beberapa sumber di Singapura, DHW adalah korban konspirasi pembunuhan sebagai akibat kemungkinan persaingan kedepan antar Negara yang akan terjadi, dimana DHW sebagai anak Indonesia mampu menemukan produk berkualifikasi Patent dan dituangkan pada skripsinya tentang "Membuat transmisi listrik lewat Bluetooth". Kemungkinan kuat DHW tidak mau mengabdi kepada Negara Singapura, makanya DHW dihabiskan dalam sebuah konspirasi pembunuhan. Misteri dalam pembunuhan DHW, dari data yang ada, membuktikan bagi Indonesia, bahwa Negara Singapura sangat takut atas kemajuan Bangsa Indonesia, karena Singapura nantinya akan menjadi Negara yang sangat miskin sebagai dampak kemajuan Indonesia tersebut.

 

Peristiwa kematian Gayatri Wailissa (GW) sebagai remaja Polyglot (berkemampuan bisa berbahasa banyak) yang sangat mendadak dan terjadi ketika GW (17 thn) melakukan aktivitas berolah raga di daerah Jl. Senopati Jakarta bersama teman-temannya sore 23/11/2014, tiba-tiba GW lemas dan pingsan tidak sadarkan diri. Seketika itu juga GW di bopong oleh teman-temannya dan langsung dibawa ke RS. Abdi Waluyo Jakarta. Kedatangan GW ke Jakarta adalah bertujuan mengurus proses kelanjutan studinya mengambil jurusan Hubungan Internasional dalam niatan meraih cita-citanya menjadi seorang Diplomat. Setelah beberapa jam dirawat intensif di RS.Abdi Waluyo, nyawa Gayatri Wailissa tidak tertolong terjadi pada jam 19.30 WIB. GW dinyatakan oleh Tim dokter, kematian GW karena pecahnya pembuluh darah sehingga terjadi pendarahan di otaknya. Selama ini, GW tidak memiliki sejarah tanda-tanda penyakit yang berbahaya. Kemudian, dalam perawatan intensifnya GW, dari berbagai info tertulis, kamarnya dijaga oleh anggota TNI. Lalu siapa saja para teman GW yang berolahraga di Jl.Senopati dan membawa GW ke RS.Abdi Waluyio. Ini adalah misteri pertama.

Misteri selajutnya, adalah berdasarkan pengakuan dari Ibu GW bernama Nurul Idawati serta Bapak GW bernama Deddy Darwis Wailissa, memang selama ini GW sudah direkrut menjadi salah seorang anggota BIN (Badan Intelijen Negara), karena GW sendiri yang mengatakannya kepada kedua orang tuanya. Host MetroTV menayangkan berdasarkan keterangan Ibu GW bahwa anaknya telah dilatih rutin dengan ilmu intelijen oleh seseorang bernama Pak Hashim dan tempat pelatihannya berada di Jl.Pegangsaan Cikini Jakarta.

Penulis berpendapat, bahwa sosok Gayatri Wailissa adalah seorang anak bangsa yang memiliki kemampuan berlebih yaitu mampu belajar sendiri tanpa kursus atau belajar formal, untuk menguasai banyak (14) bahasa dunia dan GW baru saja berumur 17 tahun saat ini (cukup muda) lalu GW banyak mendapatkan berbagai penghargaan atas kemampuannya itu. Untuk itu GW sudah menjadi asset Nasional. Seharusnya Negara melalui instansi berwenang, karena kematian GW yang sangat misterius, sepantasnya diadakan investigasi oleh Negara untuk mengungkap kemungkinan kuat adanya konspirasi pembunuhan dengan racun/kimia lainnya. Investigasi ini selanjutnya untuk meneliti adanya sosok kontra intelijen didalam BIN sendiri dimana kontra intelijen ini merupakan bagian penyusupan intelijen Negara lain kedalam BIN yang selama ini belum terungkap atau memang disembunyikan. Selanjutnya kita sebagai bangsa yang berdaulat mulai secara tajam membersihkan semua instansi pemerintah dan militer dari pengaruh mata-mata antek asing. Selama ini, kehadiran antek asing adalah untuk mengkondisikan Negara Indonesia tetap stagnan berjalan ditempat sebagai ajang pemerasan ekonomi pihak asing yang tidak kita sadari selama ini. Oleh karena itu adanya pemimpin yang bertekad memandirikan dan memajukan bangsa Indonesia untuk bisa mandiri maju diatas kaki sendiri benar-benar dibantai habis.

Upaya pengungkapan serta investigasi kematian GW, merupakan tekanan pemerintah kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan serta loyal kepada pihak kekuatan asing dan sekaligus sebagai momentum awal untuk melakukan pembersihan semua intansi pemerintah dari susupan intelijen asing yang selama ini sebenarnya sangat merugikan bangsa Indonesia. Selamat jalan anak bangsa Indonesia penginspirasi banyak anak muda bernama Gayatri Wailissa semoga engkau mendapatkan tempat yang sepantasnya disisi Allah Yang Maha Kuasa.  (Francius Matu)

Waspada generasi anak pintar Indonesia agar terhindar dari konspirasi pembunuhan konspirasi asing.

Pola pikir Presiden Tidak Tersistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun